Daftar 5 Keluarga Terkaya di Asia Tahun 2025, Ada Keluarga Hartono Dari Indonesia!

- Senin, 12 Mei 2025 | 20:45 WIB
Daftar 5 Keluarga Terkaya di Asia Tahun 2025, Ada Keluarga Hartono Dari Indonesia!




NARASIBARU.COM - Dari India, Thailand, Indonesia, hingga Hong Kong, perjalanan bisnis keluarga-keluarga ini bukan sekadar harta, melainkan perjalanan panjang membangun bisnis lintas generasi. 


Lantas, keluarga mana saja yang menjadi terkaya di Asia?


Dalam prospek ekonomi global yang terus berubah, Asia tetap menjadi salah satu kawasan paling dinamis dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan jaringan bisnis yang luas. 


Di balik pencapaian tersebut, terdapat keluarga-keluarga konglomerat yang perannya sangat dominan dalam menggerakkan berbagai sektor penting, seperti properti, energi, ritel, perbankan, hingga teknologi.


Mereka bukan hanya mengendalikan aset dalam jumlah besar, tetapi juga membangun kerajaan bisnis lintas generasi yang terus bertahan dan berkembang.


Tidak sedikit dari mereka yang memulai dari usaha kecil, lalu bertransformasi menjadi pemain utama di panggung Asia hingga internasional.


Berdasarkan laporan dari Bloomberg, lima keluarga terkaya di Asia saat ini menguasai konglomerasi besar dengan total kekayaan gabungan mencapai US$248 miliar atau setara dengan sekitar Rp4.041 triliun. 


Dominasi keluarga-keluarga ini lahir dari kombinasi antara strategi diversifikasi, tata kelola keluarga yang kuat, dan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan industri.


Daftar Keluarga Terkaya di Asia Tahun 2025


Mulai dari keluarga Mukesh Ambani, keluarga Chearavanont, keluarga Hartono, keluarga Mistry, dan keluarga Kwok, adalah keluarga terkaya di Asia yang memiliki harta hingga US$90.5 miliar.


Berdasarkan informasi dari Bloomberg, berikut ini daftar lengkap lima keluarga terkaya di Asia tahun 2025 beserta kisah perjalanan bisnis mereka:


1. Keluarga Ambani

Total kekayaan: US$90.5 miliar

Perusahaan: Reliance Industries

Sektor bisnis: Energi, petrokimia, ritel, digital, layanan keuangan, energi terbarukan


Keluarga Ambani menduduki posisi puncak sebagai keluarga terkaya di Asia. Di balik nama besar Reliance Industries, terdapat kisah kewirausahaan lintas generasi yang luar biasa.


Didirikan pada akhir 1950-an oleh Dhirubhai Ambani, perusahaan ini awalnya hanya berkutat pada industri tekstil dan perdagangan komoditas.


Setelah Dhirubhai wafat pada 2002 tanpa meninggalkan surat wasiat, kekaisaran bisnis keluarga sempat dihadapkan pada konflik internal keluarga.


Namun, istri Dhirubhai Ambani mengambil peran penting dalam menengahi dan membagi bisnis antara dua putranya, yaitu Mukesh dan Anil Ambani.


Kini, Mukesh Ambani memimpin perusahaan keluarga yang tidak hanya menguasai kilang minyak terbesar di dunia, tetapi juga menjadi pemain utama dalam transformasi digital India lewat Reliance Jio, serta agresif masuk ke sektor energi hijau dan ritel modern. 


Mukesh Ambani menempatkan ketiga anaknya di posisi strategis perusahaan sebagai regenerasi bisnis.


Sebagai salah satu orang terkaya di India, Mukesh tinggal di Antilia, rumah 27 lantai di Mumbai yang sering disebut sebagai rumah pribadi termahal di dunia. 


Namun, lebih dari sekedar rumah mewah, banyak orang yang beranggapan, bahwa rumah tersebut menjadi gambaran kekuatan dan skala bisnis keluarga Ambani.


2. Keluarga Chearavanont

Total kekayaan: US$42.6 miliar

Perusahaan: Charoen Pokphand Group (CP Group)

Sektor bisnis: Agribisnis, ritel, telekomunikasi, logistik, teknologi


Keluarga Chearavanont merupakan nama besar dalam industri agribisnis global. 


Perjalanan bisnis keluarga mereka bermula pada tahun 1921 ketika Chia Ek Chor, yang berasal dari provinsi Shantou di China, hijrah ke Thailand bersama saudaranya untuk menghindari bencana alam dan kemiskinan.


Mereka memulai dari nol dengan menjual benih sayuran. Namun, dari usaha kecil inilah kemudian tumbuh Charoen Pokphand Group,


Perusahaan ini kemudian berubah menjadi salah perusahaan multinasional yang kini mendominasi sektor pangan, memiliki jaringan ritel terbesar di Asia Tenggara, serta operator seluler di Thailand, yaitu True Corporation.


Pemimpin generasi kedua, Dhanin Chearavanont, membawa CP Group masuk ke era modern dengan ekspansi agresif dan kemitraan strategis global. 


Saat ini, cucunya yang sekaligus menjadi salah satu orang terkaya di Thailand, Korawad Chearavanont, ikut membawa warna baru dalam bisnis keluarga Chearavanont melalui startup teknologi bernama Amity.


Amity diketahui sebagai perusahaan yang berfokus pada solusi komunikasi korporat berbasis AI, yang sekaligus menunjukkan transisi bisnis dari industri tradisional ke dunia digital.


3. Keluarga Hartono

Total kekayaan: US$42.2 miliar

Perusahaan: Djarum Group

Sektor bisnis: Rokok, perbankan, properti, teknologi


Keluarga Hartono bukan hanya terkaya di Indonesia, tapi juga menjadi salah satu keluarga paling kaya di Asia.


Berdasarkan laporan dari Bloomberg, total kekayaan keluarga Hartono mencapai US$42.2 miliar.


Akar kekayaannya dimulai dari bisnis rokok ketika Oei Wie Gwan mengakuisisi perusahaan kecil di Kudus pada 1950, yang kemudian ia ubah menjadi Djarum.


Pasca wafatnya Oei pada 1963, kedua putranya, Michael dan Budi Hartono, tidak hanya melanjutkan bisnis rokok, tetapi juga melakukan diversifikasi besar-besaran, salah satunya dengan membeli saham di Bank Central Asia (BCA), yang saat ini menjadi bank swasta terbesar di Indonesia. 


Kepemilikan mereka di bank BCA kini menjadi pilar utama kekayaan keluarga Hartono.


4. Keluarga Mistry

Total kekayaan: US$37,5 miliar

Perusahaan: Shapoorji Pallonji Group

Sektor bisnis: Konstruksi, infrastruktur, real estate, investasi strategis


Keluarga Mistry menjadi keluarga terkaya di Asia selanjutnya yang berasal dari India, setelah keluarga Mukesh Ambani.


Keluarga ini telah menjalankan bisnis keluarga yang telah berjalan lebih dari lima generasi.


Didirikan pada tahun 1865 oleh kakek buyut Pallonji Mistry, bisnis mereka bermula dari sektor konstruksi dan perlahan-lahan berkembang menjadi konglomerasi global.


Namun, salah satu aset terpenting keluarga Mistry, adalah kepemilikan saham besar di Tata Sons, induk dari Tata Group, yang diketahui mencapai US$400 miliar, yang mencakup otomotif, energi, teknologi, dan produk konsumen.


Meski bersifat tidak likuid, saham ini merupakan sumber utama kekayaan keluarga.


Saat ini, pengaruh Mistry dalam Tata Group telah berkurang, terutama setelah konflik antara Cyrus Mistry dan Ratan Tata beberapa tahun lalu. 


Namun, keluarga ini tetap memainkan peran penting di balik layar dan masih aktif mengelola berbagai proyek teknik dan konstruksi di India dan Timur Tengah.


5. Keluarga Kwok

Total kekayaan: US$35.6 miliar

Perusahaan: Sun Hung Kai Properties

Sektor bisnis: Properti, perhotelan, keuangan


Keluarga Kwok adalah mendominasi properti di Hong Kong. Kisah mereka dimulai ketika Kwok Tak-seng mendirikan dan membawa Sun Hung Kai Properties ke publik pada tahun 1972. 


Perusahaan ini dengan cepat menjadi raksasa pengembang properti di salah satu pasar real estat termahal di dunia.


Setelah wafatnya Tak-seng pada 1990, kepemimpinan beralih ke ketiga putranya, yaitu Walter, Thomas, dan Raymond. 


Sayangnya, konflik internal memuncak pada tahun 2008, yang menyebabkan Walter dikeluarkan dari posisi ketua dan kendali akhirnya dipegang oleh Raymond.


Walaupun sempat diterpa kontroversi, termasuk kasus hukum dan perpecahan keluarga, di tahun 2025 ini kekuatan bisnis Keluarga Kwok khususnya di Asia masih terbilang cukup tetap tangguh. 


Hingga kini, Sun Hung Kai Properties terus membangun proyek besar dan menguasai berbagai aset premium di Hong Kong, Cina, dan luar negeri.


Sumber: Inilah

Komentar