NARASIBARU.COM - Presiden Prabowo Subianto melantik Nanik Sudaryati Deyang menjadi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) pada reshuffle Kabinet Merah Putih ketiga periode 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Rabu, pada pukul 15:00 WIB.
Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 97P Tahun 2025 tentang Pemberhentian Kepala Komunikasi Kepresidenan, Wakil Kepala Staf Kepresidenan, serta Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan, Kepala Staf Kepresidenan dan Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Reformasi Kepolisian.
Nanik dikenal sebagai pendukung Prabowo sejak lama. Saat Pilpres 2019, Nanik berada dalam barisan kemenangan pendukung pasangan calon Prabowo-Sandi dan terpilih menjabat posisi sebagai Wakil Ketua Badan Kemenangan Nasional Koalisi Adil Makmur.
Nama Nanik pernah menarik perhatian publik ketika mencuat kasus hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet di Bandung pada 2018. Dalam kasus tersebut, dirinya kerap dijadikan saksi dan dipanggil ke Polda Metro Jaya.
Pada 22 Oktober 2024, Nanik diberikan kepercayaan oleh Presiden Prabowo untuk menjalani tugas mengatasi kemiskinan di Indonesia yakni sebagai Wakil I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 145/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Nanik menjalankan tugas tersebut bersama Budiman Sudjatmiko sebagai Kepala dan Iwan Sumule sebagai Wakil II.
Ia dikenal cukup fokus mengatasi kemiskinan dan menargetkan capaian nol persen kemiskinan di Indonesia melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Pada 25 Agustus 2025, dirinya juga mendapatkan Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto.
Nanik juga dikenal memiliki pengalaman luas perihal kemanusiaan, terutama terkait kemiskinan. Selama menjabat di BP Taskin, ia juga dikenal cukup fokus mengentaskan kemiskinan dengan peningkatan gizi masyarakat, termasuk di antaranya melakukan percepatan pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).
Lahir di Madiun, Jawa Timur pada 3 Januari 1968, Nanik memiliki karir sebagai jurnalis di Tabloid Bangkit, yang merupakan bagian kelompok media Kompas Gramedia dan pemimpin media dari Kelompok Media Peluang (KMP).
Melansir dari Data Pers 2014, Nanik menduduki posisi penting, seperti menjadi Pemimpin Umum di percetakan majalah khusus "Femme", Direktur Utama di tabloid wanita "Info Kecantikan", dan Komisaris di tabloid "Info Kuliner", tabloid ekonomi bisnis "Peluang Usaha", serta tabloid umum "The Politic".
Sebagai jurnalis, ia pun memiliki reputasi yang kritis terhadap berbagai isu sosial, politik, dan ekonomi. Karir jurnalismenya berkembang di media-media nasional, sehingga Nanik pun dikenal integritasnya yang tinggi serta wawasan yang mendalam tentang kondisi sosial masyarakat Indonesia.
Kepeduliannya terhadap anak-anak, perempuan, hingga masyarakat miskin, Nanik dipilih menjadi Wakil Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yayasan yang didirikan oleh Prabowo.
Artikel Terkait
Gibran Absen di Pelantikan Menteri, Istana Buka Suara
Heboh Video Jokowi Jadi Imam, Ahli Tajwid Sebut Kesalahan Ini Bisa Batalkan Salat
VIRAL Lagi Momen Wapres Gibran Jawab Pertanyaan Perwira TNI, Publik Heran: Ditanya Apa Pun Jawabnya Minta Doa, Kami Malu Dengarnya!
Kekayaan Erick Thohir Tembus Rp 2,4 Triliun