Israel Gempur Markas Kemenhan Iran, Teheran Balas Pakai Rudal Mematikan

- Minggu, 15 Juni 2025 | 13:45 WIB
Israel Gempur Markas Kemenhan Iran, Teheran Balas Pakai Rudal Mematikan



NARASIBARU.COM -Konflik antara Israel dan Iran kembali memuncak ke titik paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir. 

Pada Minggu, 15 Juni 2025, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke jantung Teheran, menargetkan kantor pusat Kementerian Pertahanan Iran dan sejumlah fasilitas yang diklaim terkait program nuklir negara tersebut. 

Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangkaian serangan rudal yang menewaskan warga sipil di berbagai kota di Israel.




Ledakan besar mengguncang Teheran, sementara di langit Israel, rudal-rudal Iran menembus sistem pertahanan udara, menewaskan sedikitnya delapan orang, termasuk seorang anak berusia 10 tahun dan dua perempuan lansia.

“Teheran sedang terbakar,” ujar Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataannya di media sosial, menandai eskalasi besar dalam konflik militer yang telah menewaskan ratusan orang di kedua belah pihak.

Serangan Israel disebut-sebut sebagai bagian dari upaya sistematis untuk melemahkan program nuklir Iran. 

Jet-jet tempur Israel menghantam fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Isfahan, serta menghancurkan pusat-pusat penelitian nuklir dan instalasi militer di wilayah barat Iran.

Menurut gambar satelit yang dianalisis oleh Associated Press, beberapa bangunan utama di Natanz mengalami kerusakan parah, termasuk pemasok listrik untuk sentrifugal bawah tanah.

Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi menyampaikan kepada Dewan Keamanan bahwa bagian atas tanah dari fasilitas tersebut hancur, dan hilangnya daya listrik berpotensi merusak infrastruktur penting.

“Menurut penilaian awal, akan memakan waktu lebih dari beberapa minggu bagi Iran untuk memperbaiki kerusakan,” ujar seorang pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya.

Israel juga mengklaim telah menewaskan tiga tokoh militer kunci Iran, yakni Jenderal Mohammad Bagheri, Hossein Salami dan Amir Ali Hajizade. Ketiganya merupakan tokoh sentral dalam pengembangan rudal dan komando Garda Revolusi Iran.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan gelombang rudal ke berbagai wilayah di Israel sejak Jumat, 13 Juni 2025 hingga Minggu dini hari. Serangan tersebut menyebabkan kematian sedikitnya delapan orang dan melukai lebih dari 300 orang lainnya.

Garda Revolusi Iran mengklaim telah menargetkan fasilitas produksi bahan bakar jet tempur Israel, meski klaim ini belum dikonfirmasi oleh pihak Israel.

Pemerintah Iran juga menyatakan bahwa upaya perundingan nuklir kini dianggap tidak dapat dibenarkan setelah serangan Israel. 

Dalam pembicaraan dengan pejabat Uni Eropa, diplomat tinggi Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa serangan udara Israel adalah hasil dari dukungan langsung oleh Washington.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa Iran harus segera menyepakati kesepakatan nuklir dengan Washington. 

“Iran harus membuat kesepakatan, sebelum tidak ada yang tersisa,” tegasnya.

Sumber: RMOL 

Komentar