Teknik itu dirilis Balai TNUK di akun Instagramnya, Jumat 5 Januari 2024, salah satunya dengan memasang kamera jebak di lokasi-lokasi yang ditentukan dan jalur yang biasa dilalui oleh badak tersebut.
Untuk lama pemasangan kamera jebak Badak Jawa ini dipasang selama 24 jam di tiap blok dengan lama waktu pemasangan 30 hari, yang dipasang di kawasan Ujung Kulon.
Hal ini didasarkan pada keterbatasan kemampuan kamera trap saat itu yang digunakan yaitu merk Bushnell yang hanya memiliki memori maksimal 2 Gb, dan menggunakan baterai A4 sebanyak 8 buah per kamera.
Baca Juga: Penyandang Disabilitas Punya Hak Setara di Mata Negara, Begini Rencana Anies Baswedan Untuk Mereka
Hasil dari pemasangan kamera jebak ini adalah di dapatkannya data morfologi individu Badak Jawa, jenis kelamin, bentuk telinga, bentuk cula, garis mata, garis wajah, ekor, permukaan kulit, bentuk lipatan paha, lipatan leher, bekas luka atau cacat bawaan dan warna kulit.
Dari kamera jebak juga dapat diperoleh data rekaman individu Badak Jawa, tanggal dan waktu individu tertangkap kamera, lokasi kamera yang merekam aktivitas Badak Jawa.
Penelitian terhadap identifikasi individu Badak Jawa terus dikembangkan, ada beberapa metode yang digunakan untuk teknik menghitung populasi Badak di TNUK.
Teknik penghitungan itu diantaranya, adalah Metode Album, Metode CMR (Capture Mark Recapture) dan Metode SECR (Spatially Explicit Capture Recapture).***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?