Naskah ID - Di tengah kemajuan teknologi saat ini, sinyal seluler menjadi kunci penting. Akses telepon seluler ataupun internet amat tergantung pada kuat-lemahnya sinyal. Tak dipungkiri, di sejumlah desa di Banyuwangi sendiri, akses sinyal tersebut masih sulit.
Atas keluhan sejumlah masyarakat di desa-desa itu, Handoko yang merupakan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) memperjuangkan berdirinya tower penguat sinyal seluler di sejumlah titik di Banyuwangi. “Untuk sementara kita mengajukan delapan titik ke Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ungkap Handoko.
Delapan titik itu meliputi Pasewaran, Alas Buluh (Wongsorejo), Gantasan (Licin), Margomulyo, Trabasala (Glenmore), Sukamade (Pesanggaran), Pancur dan Plengkung (Tegaldlimo). “Kami dapat informasi tim dari Kominfo sudah turun mengecek. Semoga tidak lama lagi akan terpasang,” ujar Sekjen DPP PROJO tersebut.
Upaya tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Salah satunya dari Samsiri, warga Trabasala, Glenmore. Menurutnya ini akan membantu masyarakat. “Jadi kalau nelpon tidak sulit lagi, apalagi kalau anak-anak mau belajar, jadi mudah pakai internet,” ujarnya.
   									 									  										Menkominfo Budi Arie Setiadi bersama Handoko saat kunjungan ke Banyuwangi. 									
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?