BISNIS PEKANBARU - Tingkat pengangguran di Batam telah menurun selama beberapa tahun terakhir, menurut badan pembangunan kota tersebut.
Data menunjukkan tingkat pengangguran terbuka di Batam turun dari 11,64 persen pada tahun 2021 menjadi 9,56 persen pada tahun berikutnya.
Angka tersebut akhirnya turun menjadi 8,14 persen pada tahun 2023.
Menurut Kepala BP Batam Muhammad Rudi, pembangunan infrastruktur adalah kunci untuk meyakinkan investor, yang pada akhirnya akan mengarah pada penciptaan lapangan kerja.
"Alhamdulillah, dalam dua tahun terakhir angka pengangguran di Batam mengalami penurunan. Dengan membaiknya konektivitas, investor semakin nyaman berinvestasi di Batam dan dapat memacu lapangan kerja," kata Rudi dalam keterangannya.
Oleh karena itu, Rudi berpesan kepada jajarannya untuk tetap profesional dalam pembangunan infrastruktur seiring dengan upaya Batam menjadi kota modern pada tahun 2029.
Baca Juga: Kisah Sukses Alfredo Yao, Dari Jualan Jus Hingga Punya Bisnis Penerbangan dan Perbankan
"Investornya harus kita nyamankan. Kalau Batam tidak kita bangun, tidak akan ada lagi yang datang ke sini. Rakyat akan sejahtera kalau Batam maju," kata Rudi.
Tak hanya itu, Rudi juga optimistis jika angka TPT Kota Batam akan terus mengalami penurunan.
Hal ini seiring dengan membaiknya perekonomian Kota Batam.
Dengan begitu, ia meminta seluruh jajarannya di BP Batam untuk meningkatkan investasi yang masuk ke Kota Batam, salah satu yang difokuskan yakni pembangunan infrastruktur demi menunjang daya tarik di mata investor.
Rudi juga mengajak seluruh jajaran BP Batam untuk dapat bekerja secara profesional dan loyalitas dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur Batam.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Yayasan yang Garap Proyek Makan Bergizi Gratis Dikuasai Keluarga dan Pendukung Prabowo
BKPM Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp1.500 Triliun di Akhir Pemerintahan Jokowi