Mentan mengatakan, peningkatan produksi wajib dilakukan agar ke depan Indonesia tidak lagi bergantung pada kebijakan impor yang merugikan jutaan nasib petani Indonesia. Sebaliknya, dia berharap Indonesia mampu mencapai swasembada yang berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
"Yang pasti kita jangan pernah mempersulit petani, itu sama saja dengan menginginkan impor dan itu memperkaya petani negara lain. Saya katakan kalau kita ingin kokoh negara ini harus berbuat banyak terhadap petani. Ingat petani adalah pahlawan pangan kita kalau mereka tidak bekerja kita akan kesulitan," katanya.
Baca Juga: Presiden Ajak Petani Jawa Tengah Percepat Tanam di Bulan Januari 2024
Mentan menambahkan, Kabupaten Konawe adalah satu di antata sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional. Dia mengatakan Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup.
"Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi suplay ke provinsi lain yang membutuhkan," katanya.
Terkait hal ini, Mentan mengaku dirinya sudah menghibahkan gaji dan tunjangan kerjanya untuk menambah biaya operasional penyuluh yang selama 8 tahun tidak pernah ada kenaikan. Dia berharap, dengan tambahan ini target Indonesia dalam mewujudkan swasembada dapat tercapai.
"PPL sudah ada kabar baik? sudah terima BOP tambahan? yang tadi mengatakan masih kurang maju cepat sebelum aku pulang. Bagaimana masih kurang? Rp 200.000 untuk biaya operasional kalau bisa ditambahkan lagi. Kalau perlu gaji dan tunjanganku gunakan untuk BOP," jelasnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang