BISNIS PEKANBARU - Sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa di 7.359 pada 4 Januari 2024, indeks komposit Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak sideways.
Daniel Wiguna, Head of Online Trading Sucor Sekuritas, mengatakan pergerakan sideways ini dipengaruhi potensi perlambatan penurunan suku bunga di AS.
“Perlambatan suku bunga mendorong investor untuk kembali berinvestasi di AS karena suku bunganya dinilai masih relatif tinggi dan menarik untuk investasi pada instrumen berdenominasi dolar,” kata Daniel Wiguna di Jakarta, Senin.
Indeks turun 0,12 persen, menetap di 7.218,7 selama sesi perdagangan tengah hari.
Ekspektasi perlambatan inflasi telah memicu spekulasi mengenai potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada tahun ini.
Namun, beberapa pembuat kebijakan mungkin menunda rencana ini, yang awalnya direncanakan pada bulan Maret.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang