Puluhan warga di pedesaan Raqqa, Suriah belakangan berkerumun di tepi Sungai
    Eufrat. Mereka menggali tanah berpasir dengan tangan atau alat seadanya
    dengan harapan menemukan emas mentah.
  
  
    Hingga pada pekan lalu, seperti dilaporkan Shafaq News, Jumat (1/8/2025),
    kerumunan orang semakin bertambah, dipicu oleh kemunculan gundukan bebatuan
    berkilau di salah satu tepi akibat surutnya air sungai. Para penambang
    sampai mendirikan tenda-tenda di tepi sungai dekat lokasi yang diduga sumber
    emas ditemukan.
  
  
    Aktivitas penambangan swadaya masyarakat itu meningkatkan mikro-ekonomi
    daerah setempat. Harga alat-alat penambangan melonjak, dan para broker
    amatir muncul demi mengkapitalisasi temuan para penambang.
  
  
    Hingga kini area pertambangan di tepi Sungai Eufrat itu masih sama sekali
    tanpa regulasi resmi atau pengawasan. Belum ada pihak dari pemerintah atau
    otoritas lokal melakukan intervensi atau sekadar mengeluarkan pernyataan,
    meski jumlah penambang terus bertambah yang juga meningkatkan risiko
    keamanan dan lingkungan.
  
  
    Ahli geologi, Khaled al-Shammari, kepada Shafaq News, mendesak aksi segera,
    sambil menjelaskan bahwa sedimentasi mineral bukan hal yang tidak umum di
    sepanjang Sungai Eufrat, disebabkan aliran sungai melalui wilayah yang kaya
    mineral. Menurut Al-Shammari, kilauan bebatuan tidak cukup menjadi bukti
    akan kehadiran emas.
  
  
    "Hanya analisis detail geologi yang bisa ditemukan apakah timbunan itu
    mengandung emas atau mineral berharga lain," kata Al-Shammari.
  
  
    Meski demikian, warga Raqqa tak memedulikan ketidakpastian ilmiah seperti
    yang diutarakan Al-Shammari. Bagi mereka, temuan kilauan bebatuan memiliki
    dimensi ekonomi dan spiritual.
  
  
    Dari sisi spiritual, fenomena di tepian Sungai Eufrat saat ini dianggap pas
    dengan nubuat Nabi Muhammad SAW lewat hadits-nya. "Hari Pembalasan tidak
    akan datang sampai Eufrat memunculkan sebuah gunung emas, di mana
    orang-orang akan bertarung memperebutkannya," demikan salah satu hadits
    Rasulullah.
  
  
    Cendikiawan Muslim, Asaad al-Hamdani, kepada Shafaq News, mengonfirmasi
    kesahihan hadits itu dalam tradisi Sunni. Tetapi, ia mengingatkan, agar
    tidak terburu-buru menginterpretasikan peristiwa yang terjadi saat ini
    dengan tanda-tanda kiamat.
  
  
    "Narasi seperti itu membutuhkan pemahaman yang mendalam, khususnya saat
    diaplikasikan dengan peristiwa yang sedang terjadi," kata Al-Hamdani.
  
  
    Sungai Eufrat membentang dari Turki, Suriah hingga Irak, dan tercatat dalam
    sejarah sebagai salah satu pusat kehidupan di kawasan, menopang pertanian,
    perdagangan, dan pendudukan sejak era Mesopotamia kuno. Namun, pada beberapa
    tahun terakhir, penurunan muka air sungai telah memicu kekhawatiran kawasan,
    mengganggu konstruksi bendungan di Turki, hak air lintas-batas, dan
    perburukan kondisi kekeringan.
  
  The massive gold rush along the Euphrates river has expanded.
— Marauder Magazine (@MarauderMag) August 1, 2025
Hundreds of people from all across Syria 🇸🇾 have flocked to the scene of the gold discovery to try their luck at fortune. https://t.co/ejDNG7U3Vq pic.twitter.com/VEyBACRwNL
Hadits tentang kiamat
  
    Nabi Muhammad SAW bersabda, "Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai
    Eufrat mengering dan menyingkapkan 'Gunung Emas' yang mendorong manusia
    berperang. Sejumlah 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan
    setiap dari mereka berkata, ‘Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap
    hidup'" (HR Bukhari).
  
  
    Dalam riwayat lainnya, Rasulullah SAW bersabda, "Sudah dekat suatu masa di
    mana sungai Eufrat akan menjadi surut airnya lalu ternampak perbendaharaan
    daripada emas, maka barang siapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil
    sesuatu pun daripada harta itu" (HR Bukhari Muslim).
  
  
    Imam Bukhari juga meriwayatkan hadis lainnya, Nabi SAW bersabda, "Segera
    Sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun
    yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya."
  
  
    Seperti diriwayatkan Imam Abu Dawud, Rasulullah mengingatkan bahwa sungai
    yang kini mengalir di tiga negara modern Turki, Suriah, dan Irak itu pada
    saatnya akan menyingkapkan harta karun yang besar berupa gunung emas. Selain
    itu, seperti dinukil dari kitab Al-Burhan fi `Alamat al-Mahdi Akhir
    az-Zaman, dijelaskan nubuat Rasulullah SAW. Itu adalah bahwa keringnya
    Sungai Eufrat merupakan pertanda datangnya Imam al-Mahdi dan kian dekatnya
    akhir zaman.
  
  
    Dalam bahasa Arab, kawasan perairan itu dikenal dengan nama al-Furat, yang
    harfiah berarti 'air nan paling segar.' Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam
    Athlas Al-Hadith Al-Nabawi, Eufrat adalah sungai yang mengalir dari timur
    laut Turki.
  
  
    "Sungai itu membelah pengunungan Toros, lalu melewati Suriah di kota
    Jarablus, melewati Irak di kota al-Bukmal, dan bertemu Sungai Tigris di
    Al-Qurnah yang bermuara di Teluk Arab," ujar Dr Syauqi.
  
  
    Panjang sungai itu mencapai 2.375 kilometer. Dua anak sungainya, yakni
    Al-Balikh dan Al-Khabur diketahui sudah mengering. Pada saat Nabi Muhammad
    SAW menubuatkan masa depan Sungai Eufrat, wilayah subur di Mesopotamia itu
    masih diperebutkan oleh dua negeri adidaya: Persia dan Bizantium. Bahkan,
    Sungai Eufrat adalah batas alami yang memisahkan dua kerajaan tersebut.
  
  
    Pada waktu wafatnya Rasul SAW, Persia berhasil menguasai sekujur
    Mesopotamia, termasuk kawasan daerah aliran Sungai Eufrat. Namun, ini tak
    selamanya.
  
  
    Pada masa Khulafaur Rasyidin, pada 642 M Perang Nahavand terjadi. Ini
    memperhadapkan antara pasukan Persia dan Muslimin. Akhirnya, kemenangan
    berhasil direbut umat Islam. Tepat pada era khalifah Umar bin Khattab,
    seluruh Persia dapat ditaklukkan daulah Islam. Runtuhlah riwayat imperium
    yang sudah berusia ratusan tahun itu.
  
  
    Sumber:
    republika
  
  
    Foto: Bongkahan-Bongkahan 'Emas' di Sungai Eufrat/Net
  
  
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ahmad Sahroni Cerita Jatuh dari Plafon Saat Rumahnya Dijarah
Media Israel: Netanyahu Lakukan Ritual Penyembelihan Sapi Merah Suci
Andre Taulany dan Natasha Rizky Terlalu Akrab, Desta Cemburu?
3 Tahun Nganggur, Sule Sentil Sosok Artis yang Jadi Biang Kerok, Kini Andalkan Penghasilan di TikTok