Kamu bisa melakukan strategi trading ini untuk semua aset crypto mulai Bitcoin, Ethereum, Ripple, Solana, Dogecoin, hingga Manta coin. Karena kamu memanfaatkan trading secara santai tidak terlalu cepat tapi tidak terlalu lama.
Namun untuk melakukan hal tersebut, maka langkah awal yang harus kamu lakukan adalah memilih aplikasi exchange crypto yang lengkap, mulai fitur trading, staking, earn, airdrop crypto dapat kamu manfaatkan secara maksimal.
Terdapat beberapa aplikasi crypto yang telah teregulasi di Indonesia, salah satunya Pintu yang menyediakan fitur terlengkap, biaya trading rendah, serta variasi token yang banyak lebih dari 320 token sehingga cocok untuk investor pemula maupun trader aktif dan professional.
Apa itu Swing Trading?
Swing trading adalah suatu metode yang digunakan dalam kegiatan perdagangan dengan membeli dan menjual pada saat perubahan harga terjadi. Umumnya, trading saham dengan metode ini berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Bisa dikatakan bahwa swing trading adalah pendekatan yang lebih santai dalam bertransaksi. Metode swing trading memanfaatkan pergerakan pasar yang signifikan dan kurang memperhatikan fluktuasi harga kecil. Meskipun demikian, analisis fundamental dan teknis tetap digunakan.
Selain itu, swing trading membuat trader perlu fokus pada dua komponen utama, yaitu analisis tren harga dan penempatan stop loss.
Kelebihan & Kekurangan Strategi Swing Trading
1. Kelebihan Swing Trading
- Periode waktu yang relatif singkat, berkisar antara beberapa hari hingga minggu.
- Potensi keuntungan yang lebih tinggi.
- Waktu yang tersedia untuk menganalisis pasar lebih banyak.
- Proses trading menjadi lebih santai.
- Mengurangi kemungkinan kesalahan sinyal beli yang dapat menyebabkan trader tergesa-gesa dalam menjual atau membeli saham, terutama saat nilai saham sedang menurun.
2. Kekurangan Swing Trading
- Ada risiko tinggi mengalami penurunan harga crypto.
- Posisi trading rentan terhadap risiko perubahan tren pasar yang dapat terjadi pada malam hari atau akhir pekan.
- Pembalikan arah trend pasar dapat membawa resiko kehilangan yang signifikan bagi mereka yang melakukan swing trading.
- Kesempatan untuk meraih keuntungan yang lebih besar berdasarkan tren jangka panjang dapat terlewatkan, karena lebih fokus pada pergerakan pasar jangka pendek.
Kelebihan dan kekurangan dari strategi swing trading tentu harus dipertimbangkan dengan teliti. Sesuaikanlah dengan cara trading yang paling sesuai untuk kamu.
Kesalahan Dalam Swing Trading
Strategi swing trading telah menjadi pilihan yang diminati banyak investor dan trader. Namun, seringkali trader pemula tidak menyadari bahwa mereka melakukan kesalahan yang dapat berujung pada kerugian. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan, diantaranya adalah:
1. Kurangnya Rencana dan Strategi yang Terdefinisi
Sebagian besar pemula tidak memiliki strategi dan manajemen risiko yang terukur serta jelas saat melakukan swing trading, yang membuat mereka bingung kapan waktu yang tepat untuk masuk atau keluar dari pasar.
Sebagai solusinya, mereka bisa mengadopsi strategi trading yang berlandaskan analisis teknikal. Pelajari lebih lanjut tentang cara menentukan titik masuk dan keluar melalui analisis teknikal.
2. Tidak Memanfaatkan Stop Loss dan Take Profit
Mengabaikan penggunaan stop loss dan take profit dapat berdampak serius bagi para swing trader pemula. Tanpa mengatur batas kerugian yang jelas, perasaan bisa mengalahkan nalar, menyebabkan trader menahan posisi rugi terlalu lama atau terburu-buru keluar dari posisi yang menguntungkan.
Stop loss berfungsi untuk mengendalikan risiko dan melindungi modal dari fluktuasi harga yang tidak diharapkan, sementara take profit memastikan keuntungan terealisasi sebelum terjadi pembalikan arah pasar.
3. Penggunaan Indikator Teknikal yang Tidak Tepat seperti Moving Average
Moving average (MA) merupakan indikator yang banyak digunakan trader, khususnya swing trader, untuk menentukan arah pergerakan pasar. Salah satu kesalahan yang umum adalah melihat MA sebagai sinyal pasti untuk menentukan waktu masuk atau keluar tanpa memperhitungkan konteks pasar.
Untuk memaksimalkan penggunaannya, sebaiknya anggaplah MA sebagai indikator tambahan dalam analisis, bukan satu-satunya acuan dalam mengambil keputusan masuk atau keluar dari pasar.
4. Overtrading Karena Ingin Cepat Untung
Overtrading merupakan salah satu kesalahan yang sering tidak disadari dilakukan oleh pemula yang terjebak dalam keinginan cepat mendapatkan keuntungan.
Daripada menunggu kesempatan dengan peluang tinggi, pemula yang overtrading cenderung membuka terlalu banyak posisi tanpa analisis yang mendalam, sehingga meningkatkan risiko dan menyebabkan keputusan yang terburu-buru.
Terlalu banyak membuka posisi dapat membagi fokus dan memicu hilangnya kontrol atas strategi yang telah direncanakan sebelumnya.
5. Ketakutan Akan Ketinggalan (FOMO)
Ketakutan untuk ketinggalan (FOMO) sering menjadi alasan trader pemula kehilangan kesabaran dalam menunggu waktu yang tepat untuk memasuki pasar, yang mengakibatkan analisis yang telah dibuat diabaikan dan keputusan impulsif yang berisiko diambil.
Fenomena ini semakin diperburuk oleh pengaruh media sosial dan komunitas trading daring, di mana trader pemula sering melihat orang lain membagikan keberhasilan besar dan merasa tertinggal.
6. Bergantung pada Intuisi dan Mengabaikan Analisis
Apakah kamu pernah melakukan trading hanya dengan mengandalkan insting? Trading yang hanya didasarkan pada intuisi tanpa analisis mendalam dapat berakhir dengan keputusan yang tergesa-gesa dan berisiko.
Meskipun intuisi dapat berkembang seiring waktu, trading yang berbasis data dan analisis teknikal yang jelas tentu akan membuat aktivitas trading lebih terarah.
Apabila kamu merasa bahwa kemampuanmu dalam analisis teknikal trading masih kurang, bergabunglah dengan komunitas Tokocrypto untuk mendalami lebih lanjut. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan sinyal trading yang disediakan setiap hari.
Cara Menyusun Strategi Swing Trading dengan Memperhatikan Indikator Tertentu
Saat menjalankan swing trading, penting bagi seorang trader untuk memperhatikan beberapa hal sebelum memulainya. Hal-hal ini mencakup stop loss, average down, resistansi, dan support. Berikut adalah penjelasannya:
1. Stop Loss
Stop loss berfungsi untuk membatasi kerugian akibat penurunan nilai saham yang dapat menggerus modal yang dimiliki. Ini sangat penting, terutama bagi trader dengan modal terbatas. Oleh karena itu, perhatian pada sistem stop loss sangat dianjurkan.
2. Hindari Average Down
Average down adalah tindakan untuk menambah dana ke dalam akun agar bisa melakukan pembelian. Namun, jika harga semakin turun, kerugian yang dialami juga akan semakin besar. Jika saham yang dimiliki terus turun nilainya, lebih baik kamu tidak melakukan average down dan segera menjual saham tersebut.
3. Resistansi dan Support
Keberadaan tingkat resistansi dan support dalam swing trading sangat penting. Saat tren naik, jika harga saham mencapai batas support, posisi beli akan dibuka. Sebaliknya, saat tren turun, posisi jual akan dibuka ketika harga menyentuh batas resistansi.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
Artikel Terkait
Sebelum Meninggal, Mpok Alpa Berjuang Melawan Kanker
Innalillahi, Mpok Alpa Meninggal Dunia
Alasan Kejagung 6 Tahun Belum Eksekusi Silfester Matutina: Sempat Hilang, Keburu Covid
Nusron Wahid Sengaja Bikin Polemik untuk Perkuat Maju sebagai Ketum PBNU