NARASIBARU.COM - Pengamat politik dan hukum, Muslim Arbi, melontarkan kritik keras terhadap gaya hidup keluarga mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilainya kian gemerlap.
Dalam keterangannya, Muslim menilai aksi pamer barang mewah oleh keluarga Jokowi berpotensi memantik kemarahan publik, bahkan menyinggung peristiwa amuk massa seperti yang pernah terjadi di Nepal.
Menurut Muslim Arbi, citra kesederhanaan yang selama ini melekat pada keluarga Jokowi mulai dipertanyakan publik.
Ia menyoroti penampilan Iriana Jokowi, istri mantan presiden, yang diketahui mengenakan tas berharga fantastis.
“Tas yang dibawa Ibu Iriana bukan sekadar pelengkap busana, harganya disebut-sebut sangat tinggi, sesuatu yang kontras dengan citra sederhana yang selama ini ditampilkan,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Tidak hanya itu, Muslim juga menyoroti Selvi Ananda, istri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Selvi tampak mengenakan kalung berlian bernilai ratusan juta rupiah, serta jam tangan dan tas yang tak kalah mewah.
“Publik tentu memperhatikan setiap detail penampilan keluarga pemimpin negara, apalagi ketika nilai barang-barang yang dikenakan mencapai ratusan juta hingga miliaran,” imbuh Muslim.
Sorotan serupa diarahkan kepada Erina Sofia Gudono, istri Kaesang Pangarep, yang disebut tak kalah menonjol dalam menampilkan barang-barang mahal.
Muslim menilai, gaya hidup yang dianggap hedonistik itu sangat bertolak belakang dengan kesan bersahaja yang menjadi citra kuat Jokowi selama dua periode kepemimpinannya.
“Rakyat dulu melihat Jokowi sebagai sosok sederhana, bahkan dari keluarga biasa. Ketika sekarang gaya hidup keluarganya berubah drastis, wajar jika muncul kekecewaan,” tuturnya.
Muslim Arbi kemudian mengaitkan fenomena ini dengan pengalaman sejarah di Nepal.
Ia mengingatkan, ketimpangan dan kesenjangan sosial yang mencolok pernah memicu kemarahan rakyat di negara Himalaya tersebut.
“Nepal pernah mengalami gejolak besar akibat kemarahan rakyat terhadap penguasa yang dianggap hidup mewah di tengah penderitaan rakyat. Jangan sampai Indonesia mengulang sejarah serupa,” tegasnya.
Pernyataan Muslim Arbi ini menambah panjang daftar kritik yang ditujukan kepada mantan presiden dan keluarganya pasca-akhir masa jabatan Jokowi.
Di tengah situasi ekonomi yang masih menantang bagi sebagian besar masyarakat, pamer kemewahan keluarga mantan presiden dinilai sensitif dan berpotensi menimbulkan kesenjangan persepsi antara elite politik dan rakyat kebanyakan.
Muslim menilai bahwa elit politik semestinya lebih berhati-hati menampilkan gaya hidupnya, terlebih bagi keluarga yang pernah memimpin negara.
“Kehidupan publik figur adalah cermin yang dilihat rakyat. Ketika rakyat merasakan kesulitan ekonomi, sementara elit menampilkan kemewahan, itu bagaikan api dalam sekam,” ungkap Muslim.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak keluarga Jokowi terkait pernyataan Muslim Arbi.
Namun, kritik ini menunjukkan bahwa ekspektasi masyarakat terhadap kesederhanaan pejabat dan keluarganya tetap tinggi, bahkan setelah masa jabatan usai.
Fenomena ini menjadi pengingat bahwa simbol kesederhanaan bukan sekadar citra politik, melainkan komitmen yang dinantikan rakyat dari para pemimpin dan keluarganya.
Apakah keluarga Jokowi akan merespons atau meredam persepsi publik terkait gaya hidup mereka, waktu yang akan menjawab.
👇👇
Mereka ini seperti lagi photoshoot katalog luxury brand, lalu seolah - olah mereka melambaikan tangan ke @PPATK, sembari bertutur manja ;
— | A K | (@__AnakKolong) August 22, 2025
"JAMAH KAMI PLIS" 🙏
_______
Ini sebenarnya bukan flexing, tapi spoiler dakwaan.
.
.
😁#FufufafaAibNasional pic.twitter.com/qyLAOkNb1B
Sumber: JakartaSatu
Artikel Terkait
Ngeri! Harimau Sumatera Terkam Ayah dan Anak di Solok Selatan
Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Auto Trending Topic!
KPK Panggil Anak Buah Menhut Raja Juli Antoni
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan