Gaya kepemimpinan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution dianggap masih jauh dalam mencerminkan karakter kebangsaan.
Hal itu terlihat dalam beberapa kebijakannya yang kerap bikin gaduh di publik. Teranyar, video Bobby razia truk berpelat BL (pelat Aceh) viral di media sosial.
Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menilai kepemimpinan Bobby turut mengoyak persatuan di antara masyarakat serta provinsi dalam bingkai NKRI.
“Kita ingatkan Bobby, anda boleh punya ambisi politik yang tinggi, (tapi) kalau anda tidak sensitif terhadap wilayah regional satu Sumatera aja tidak bisa mengatasi, jangan mimpi deh tampil dalam kancah nasional,” kata Selamat dikutip dalam video yang diunggah akun Facebook Timenyala ID, Kamis malam, 2 Oktober 2025.
Lanjut dia, sikap Bobby sangat jauh dalam menjiwai makna Bhineka Tunggal Ika sebagaimana seharusnya diemban oleh seorang pemimpin.
Padahal Bobby yang juga merepresentasikan kepemimpinan muda, memiliki kiprah politik panjang untuk masa depan.
Namun, Selamat menyebut sikap Bobby tidak jauh berbeda dengan mertuanya, mantan Presiden Joko Widodo.
“Ya gimana kalau mentornya Pak Jokowi repot kan. Orang Sumatera Utara itu kan sangat berbhineka tunggal ika sekali, bisa-bisa Bobby nanti disuruh pulang, kau pulang saja lah ke Solo sana,” pungkasnya.
10 tahun kepemimpinan Jokowi di Indonesia meninggalkan catatan buruk terhadap persatuan nasional. Gaya kepemimpinan Jokowi kerap menimbulkan pembelahan yang akut di tengah masyarakat.
Hal itu terekam dalam fenomena Cebong-Kampret, peristiwa 212, hingga intervensi ke beberapa partai politik sehingga terpecah dalam kubu-kubuan.
Sumber: rmol
Foto: Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution. (Foto: Dokumentasi RMOL)
Artikel Terkait
Sosok Yustinus Arya Artheswara, KPU Surakarta yang Bantah Isu Pemusnahan Dokumen dan Ijazah Jokowi
Kisah Pengungsi Gaza Dijanjikan Terbang ke Indonesia, tapi Dibawa ke Afrika Selatan
Pernyataan Sanae Takaichi tentang Taiwan dan Wacana Penyesuaian “Tiga Prinsip Non-Nuklir” Picu Kontroversi Keras di Jepang
Kepala BGN Salahkan Petani, Kandungan Nitrit Tinggi di Bahan Pangan Biang Kerok Keracunan MBG