Hasil Pemilu Turki Di Luar Ekspektasi

- Selasa, 16 Mei 2023 | 13:30 WIB
Hasil Pemilu Turki Di Luar Ekspektasi

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Beberapa hari sebelum Turki menuju pemilihan presiden yang paling penting dalam sejarah modernnya, sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Presiden Recep Tayyip Erdogan tertinggal di belakang pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu. Namun dalam pemilihan umum pada Ahad (14/5/2023), Erdogan justru lebih unggul dari pesaingnya.

Dengan lebih dari 99 persen suara dihitung, pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK), Erdogan telah menerima 49,51 persen suara. Sementara Kilicdaroglu, pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP), telah memperoleh 44,89 persen.

Karena tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50 persen suara, maka pemilihan putaran kedua akan dilakukan pada 28 Mei mendatang. Seorang rekan senior dari Institut Washington, Sonar Cagaptay mengatakan, hasil pemilu Turki di luar ekspektasi.  

“Erdogan unggul sekitar 3 poin persentase atau lebih, itu mengejutkan,” kata Cagaptay, dilaporkan Aljazirah, Senin (15/5/2023).

Dalam survei yang dilakukan pada 6-7 Mei, lembaga survei terkemuka Konda menyatakan, dukungan untuk Kilicdaroglu mencapai 49,3 persen. Sementara dukungan bagi Erdogan mencapai 43,7 persen. Survei lain oleh perusahaan riset politik Gezici menunjukkan Kilicdaroglu unggul 1 poin dari Erdogan dengan 46,9 persen.

Jurnalis Aljazirah, Sinem Koseoglu yang melaporkan dari Istanbul mengatakan, secara umum jajak pendapat tidak terlalu dapat diandalkan di Turki.

“Sebelum pemilihan, banyak lembaga survei yang dikritik dan dituduh menunjukkan afiliasi dengan partai atau pemimpin tertentu. Di satu sisi, (pemilihan) ini menunjukkan kepada kita bahwa lembaga survei dipolitisasi, dan mereka mencoba memengaruhi pemilih,” ujar Koseoglu.

Survei tatap muka yang dilakukan pada 10-11 Mei terhadap hampir 4.000 orang oleh agensi Orc memprediksi kemenangan langsung di putaran pertama untuk kandidat CHP dengan dukungan 51,7 persen. Pada Kamis (11/5/2023) setelah pemimpin Partai Tanah Air, Muharram Ince, mundur dari pemilihan presiden. Hal ini diharapkan secara luas akan meningkatkan peluang Kilicdarogolu dan Aliansi Bangsa enam partainya.  


Halaman:

Komentar