BANJARMASINPOST.CO.ID - Terungkap bisikan yang diterima pekerja proyek tol Solo-Jogja sebelum menemukan harta karun emas diduga peninggalan Mataram Kuno.
Benda berharga itu ditemukan di situs Desa Wonoboyo, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah, tak jauh dari exit tol Jogonalan.
Salah satu pekerja yang menemukan benda-benda berharga pada 25 April 2023 itu adalah Sriyanto.
Dia mengaku ia mendapat wisik atau bisikan lewat mimpi untuk mendatangi lahan karena ada sesuatunya.
Baca juga: Berat Asli Total Temuan Harta Karun Wonoboyo Terkuak, Penemu Menduga Capai 100 Kilogram
Baca juga: Rincian Harta Karun Emas Mataram Kuno Wonoboyo Klaten Jateng, Prof Dr Timbul: Bukan Bangsawan Biasa
Bersama beberapa rekannya dia pun mengorek tanah yang sebagian sudah dikeruk alat berat.
Di situ dia menemukan guci keramik dan belanga berbahan logam yang sudah keropos.
Dia juga menemukan pecahan gerabah, dua arca kecil berbahan logam, semacam canang, cepuk, dan nampan besar yang juga terbuat dari logam
Benda-benda itu kini sudah dievakuasi oleh Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng-DIY.
Tak jauh dari tempat penemuan itu, sekitar 100 meter, pernah ditemukan harta karun emas Wonoboyo pada Oktober 1990.
Salah satu pekerja yang menemukan benda-benda berharga pada 25 April 2023 itu adalah Sriyanto.
Dia mengaku ia mendapat wisik atau bisikan lewat mimpi untuk mendatangi lahan karena ada sesuatunya.
Bersama beberapa rekannya dia pun mengorek tanah yang sebagian sudah dikeruk alat berat.
Di situ dia menemukan guci keramik dan belanga berbahan logam yang sudah keropos.
Baca juga: Kondisi Harta Karun Emas Wonoboyo, Penemu Ngaku Dapat Sebuah Bisikin Ini Lewat Mimpi
Baca juga: Misteri Keberadaan Harta Karun Jutaan Dollar, Dari Harta Kapal Awa Maru Sampai Kota Inca Paititi
Dia juga menemukan pecahan gerabah, dua arca kecil berbahan logam, semacam canang, cepuk, dan nampan besar yang juga terbuat dari logam.
Pada 26 April 2023, temuan itu tersiar ke masyarakat.
Sriyanto dan kawan-kawan lantas menyerahkan temuan itu ke Balai Desa Wonoboyo.
Penemuan di lahan yang sama ini menguak kembali kisah lama penemuan aneka perhiasan emas dari Desa Wonoboyo pada era Orde Baru itu.
Menurut sejarawan dari UGM Timbul Haryono, harta karun emas temuan Wonoboyo merupakan benda- benda regalia, atau simbol kerajaan.
Meski belum ada bukti sahih, dari ciri fisik benda dan gaya seninya, harta karun emas itu berasal dari abad 9 atau awal abad 10 Masehi.
Dia berhipotesis, pemiliknya tidak mungkin bangsawan biasa, pengrajin emas, apalagi rakyat biasa.
Periode itu dianggap masa keemasan dinasti Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Terbentang sejak masa Rakai Warak Dyah Manara (803 M) hingga Dyah Balitung (898 M).
Di antara periode itu masa Rakai Pikatan (847 M-855 M) meninggalkan jejak istimewa di sekitar Prambanan.
Dikiranya 100 kg lebih, diumumkannya tak sampai 20 kg
Penemuan harta karun emas di Situs Wonoboyo itu masih menyimpan misteri hingga sekarang, terutama soal berat emas yang ditemukan.
Warga yang menemukan harta karun itu memperkirakan berat harta karun itu lebih dari 100 kg, tapi ketika diumumkan oleh pemerintah tak sampai 20 kg.
"Saya waktu itu paling kecil di antara enam orang," kata Sumarno (45) di rumahnya di Desa Wonoboyo.
Sumarno adalah satu satu penemu harta karun tersebut.
"Beratnya sekitar dua kuintal (200 kg), dari tiga guci dan benda lain yang ditemukan."
Harta karun itu tepatnya ditemukan di persawahan milik Ny Cipto Suwarno (alm), warga Wonoboyo juga.
Lokasi ini masuk wilayah Dusun Ploso Kuning, berada di tepian sungai kecil yang airnya mengalir sepanjang tahun.
Sesudah serangkaian penelitian lanjutan tahun 1990 dan 1991, situs tersebut dibiarkan telantar.
Kini situs tersebut kembali jadi sawah.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Pandji Pragiwaksono Terancam Denda 50 Kerbau Akibat Candaan soal Adat Toraja
Jokowi dan Budi Arie, Dua Orang Paling Ruwet
Begini Tanggapan Ignasius Jonan Soal Utang Whoosh usai Temui Prabowo
Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi, Jejak Digital 2018 Justru Dia Jelas-jelas Ngomong Gitu