“Kebetulan Cina ini punya empat kali waktu liburan selama setahun dan itu seperti Chinese New Year itu adalah musim sepi Februari-Maret dan September-Oktober, itu kita dorong,” kata dia lagi.
Untuk penerbangan langsung paling potensial menurut Wisnu adalah dari Shanghai, Guangzhou, dan Beijing, dan disusul bagian Hong Kong dan Taiwan.
Hingga saat ini diketahui kunjungan dari China ke Indonesia khususnya Bali masih menempati posisi keempat di bawah Australia dan India, namun ini diprediksi akibat belum 100 persennya warga mereka melakukan perjalanan ke luar negeri.
Seperti Indonesia, sebagian besar warga di sana diarahkan untuk berwisata ke dalam negeri, sehingga 2023 saja baru 40 persen dari mereka yang keluar, dan angkanya sekitar 10 juta orang dari catatan Kemenparekraf.
“Kami akan tingkatkan promosinya, tapi mulai tahun ini Pemerintah Cina sudah kelihatan mulai terbuka dan akan membuat perjalanan ke luar negeri. Kami punya kerja sama terpadu dengan beberapa industri pariwisata besar di sana untuk mendorong, di samping itu juga mendorong peningkatan konektivitas penerbangan,” ujarnya pula.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: terpantau.com
Artikel Terkait
Suami Wardatina Mawa Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Tunjukkan Bukti: Maskawin-Saksi Nikah
Menhan Sjafrie Warning Bahaya! Ada Negara dalam Negara, TNI Langsung Disiagakan Amankan Bandara IMIP
Isu Bandara Ilegal PT IMIP Diungkap, Said Didu: Pintu Masuk Skandal Tambang Era Jokowi?
Cara Download Snack Video Tanpa Watermark Tercepat dan Paling Mudah 2026