Peneliti Temukan Patung Buddha Abad Pertama

- Jumat, 12 Mei 2023 | 04:00 WIB
Peneliti Temukan Patung Buddha Abad Pertama

NARASIBARU.COM, Jakarta - Sebuah patung Buddha berusia 1.900 tahun ditemukan di sebuah kota pelabuhan Mesir Kuno, Berenike, tepatnya tepi Laut Merah. Menurut para arkeolog, patung itu kemungkinan berasal dari wilayah Asia Selatan.

Rencana penelitian lebih lanjut kemudian diusung oleh sejumlah direktur dalam Proyek Berenike, yakni Steven Sidebotham (profesor sejarah dari Universitas Delaware), Rodney Ast (peneliti dari Universitas Heidelberg), dan Olaf Kaper (profesor ilmu pengetahuan Mesir dari Universitas Leiden). Izin proyek tersebut diberikan oleh Dewan Agung Purbakala Mesir melalui Pusat Arkeologi Mediterania Polandia di Kairo.

Patung Buddha tersebut menampilkan sosok Siddhartha Gautama yang hidup di Asia Selatan sekitar 2.550 tahun yang lalu. Terlahir sebagai pangeran, ia kemudian meninggalkan kekayaan duniawinya, mencari pencerahan, dan memutuskan untuk menjadi Buddha (bahasa Sanskerta untuk “yang tercerahkan” menurut tradisi Buddhis). Agama yang ia dirikan, yang kemudian disebut agama Buddha, lambat laun menyebar ke seluruh dunia.

Menurut Sidebotham, patung tersebut berasal dari antara 90 dan 140 Masehi. Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir pun turut merilis pernyataan resmi terkait penemuan patung Buddha yang baru ditemukan ini. Memiliki panjang 71 sentimeter, posisi tubuh Buddha berdiri dengan memegang sebagian jubah di tangan kirinya. Sebuah lingkaran cahaya ditampilkan di belakang Buddha, sinar matahari memancar ke bawah. Sepotong prasasti Sanskerta juga ditemukan secara terpisah di Berenike.

Temuan patung Buddha di Berenike ini diperkirakan berasal dari masa ketika Kekaisaran Romawi menguasai Mesir. Aktivitas perdagangan berlangsung cukup intens antara Mesir dan India selama era itu. Kapal dari India kerap membawa gading, lada dan tekstil, serta produk-produk lainnya ke Mesir.

Ada kemungkinan patung Buddha itu dibuat secara lokal oleh orang-orang Asia Selatan yang tinggal di Berenike, kata Sidebotham. Sementara itu, prasasti Sanskerta yang rusak tampaknya merupakan bentuk dedikasi dari zaman Kaisar Romawi Marcus Julius Philippus (dikenal sebagai “Philip the Arab” atau “Filipus si Arab”) yang memerintah pada 244–249 Masehi.


Halaman:

Komentar