Roy Suryo Terlanjur Percaya Diri, Skripsi Jokowi di Perpustakaan Ternyata Salinan, Lalu Aslinya Dimana?

- Selasa, 06 Mei 2025 | 15:20 WIB
Roy Suryo Terlanjur Percaya Diri, Skripsi Jokowi di Perpustakaan Ternyata Salinan, Lalu Aslinya Dimana?




NARASIBARU.COM - Roy Suryo diduga bukan menganalisa skripsi asli milik Jokowi. Diduga skripsi yang diteliti Roy Suryo merupakan salinan, bukan asli.


Ia berkukuh skripsi Jokowi palsu karena menemukan sejumlah kesalahan. Pertama Roy ngotot font yang digunakan tak sesuai zaman.


Ia mengatakan font Times New Roman belum keluar saat Jokowi menulis skripsi yakni tahun 1985.


Sedangkan menurut Roy font tersebut baru dirilis sekitar tahun 1992.


Selain itu Roy Suryo mempermasalahkan ejaan nama dosen pembimbing Jokowi, Prof. Dr. Ir. Achmad Soemitro.


Kata dia harusnya Soemitro ditulis hanya menggunakan huruf U, Sumitro.


Menurutnya pun tanda tangan Sumitro tidak seperti yang ada di skripsi Jokowi.


Ada juga masalah tanggal yang tidak tertera di atas tanda tangan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.


Pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan mengatakan dalam proses skripsi ada yang namanya perbaikan.


"Kalau kita ingat bahwa skripsi yang dimiliki mahasiswa untuk sidang skripsi itu pasti nanti setujui lebih dulu," kata Yakup.


Setelah disetujui barulah mahasiswa disuruh untuk mencetak beberapa rangkap sebagai salinan.


"Setelah disetujui oleh para penguji, barulah diminta kita mencetak yang banyak salinannya untuk keperluan lain. Satu salinan dikasih perpustakaan fakultas, satu salinan perpustakaan yang punya universitas, satu dosen pembimbing, satu dosen penguji," kata Yakup Hasibuan.


Dengan begitu berarti skripsi yang ada di perpustakaan adalah salinan, bukan yang asli.


"Artinya skripsi yang ada di perpustakaan itu adalah salinan setelah yang disetujui. Karena yang disetujui itu ada coretan dosen. Lulus dengan pebaikan. Nah perbaikan ini tuh yang nanti akan diperbaiki baru nanti dicetak, baru nanti masuk perpustakaan," kata Yakup.


Ia pun curiga dokumen yang diteliti Roy Suryo hingga menuduh palsu adalah skripsi salinan tersebut.


"Jangan sampai seakan-seakan bahwa itulah skripsi pak Jokowi yang dipakai untuk syarat kelulusan yang ada di perpustakaan," kata Yakup Hasibuan.


Walau demikian, Roy Suryo berkukuh skripsi yang ada di perpustakaan merupakan asli.


Sebab menurut Roy, meskipun revisi skripsi tersebut harus sudah ditandatangan.




"Meskipun itu direvisi tetap yang dikumpul di kampus itu adalah yang sudah penuh dengan tanda tangan juga. Tidak boleh kita kumpulkan di perpustakaan yang masih kosong," katanya.


Ia merujuk pada dua tanda tangan di halaman depan skripsi Jokowi.


"Terbukti yang dikumpulkan Jokowi saat di skripsi halaman depan ada tanda tangan, meskipun tanda tangannya meragukan kok namanya juga beda abjadnya u ditulisnya oe, kemudian depannya profesor kok belakangnya masih doktor, sama tidak ada lembar pengujiannya," kata Roy Suryo.


"Harus ada, meski itu copy ke berapa semuanya harus ada tanda tangan semua. Apalagi yang tersimpan sebagai milik kampus. Tidak bisa hanya fotocopynya saja," kata Roy Suryo.


Ia mengaku mendapatkan skripsi tersebut dari perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM.


"Versi resmi yang diberikan wakil rektor dan itu milik perpustakaan Fakultas Kehutanan, clear, itu resmi. Dan mereka mengatakan hanya ini skripsinya," kata Roy Suryo.


Kompas.com dua tahun lalu pernah mewawancarai Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta sambil melihat secara langsung penampakan skripsi Jokowi.


Sigit menerangkan mulai dari salinan ijazah yang disimpan pihak kampus.


"Salinan ijazah ini, kalau ijazah aslinya dipegang yang bersangkutan, Joko Widodo," katanya.


Pada ijazah tersebut juga terdapat nomor registrasi yang selama ini dipergunjingkan.


"Nomor register ini. Ini yang biasanya di media sosial tidak nampak, padahal ini ada. Saya gak tahu kenapa bisa begitu," kata Sigit.


Ia menerangkan biasanya skripsi asli memang diserahkan pada pihak kampus.


"Kalau skrispsi asli memang diserahkan pada kami," katanya.


Sedangkan skripsi yang ada di perpustakaan, kata Sigit, adalah salinan.


"Untuk sementara yang kami tampilkan di perpustakaan adalah salinan, sedangkan yang asli kami simpan di tempat khusus," kata Sigit.


Saat ditunjukan judul skripsi Jokowi adalah:


"Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta"


Oleh Joko Widid 1681/Kt


Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1985".


Tampak ada dua stempel di bagian kiri skripsi Jokowi.


"Perp Kehutanan UGM 110962"


"PK 85.155 Jok B".


Sumber: Tribun

Komentar