NARASIBARU.COM - Polemik ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi masih menjadi sorotan meski Bareskrim Polri sudah secara resmi menyatakan keaslian ijazah yang dikeluarkan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bahkan belakangan, beredar isu bahwa ijazah Jokowi sempat dicetak ulang di sebuah tempat yang tak biasa yakni di Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Kabarnya pencetakan dilakukan oleh tim sukses Jokowi menjelang pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 silam.
Alhasil, istilah “Universitas Pasar Pramuka” (UPP) kini jadi bahan candaan yang viral di berbagai platform media sosial.
Analis komunikasi politik Hendri Satrio menyebut, di tengah kegaduhan ini, justru yang belum terdengar secara tegas adalah sikap langsung dari pihak kampus, yakni UGM.
"Nungguin respons UGM tentang desas-desus ijazah dicetak di Pasar Pramuka," kata Hensat, sapaan akrabnya, saat dihubungi RMOL, Kamis 26 Juni 2025.
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu menegaskan, yang ditunggu publik sebenarnya bukan pernyataan dari aparat penegak hukum, melainkan dari institusi akademik yang mengeluarkan ijazah tersebut.
"Tentang ijazah itu yang paling tinggi marwahnya Universitas. Jadi yang kita tunggu dari UGM, bukan Bareskrim," jelas dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina itu.
UGM sendiri sebenarnya telah beberapa kali menyatakan bahwa Jokowi adalah alumnus Fakultas Kehutanan. Namun dengan munculnya isu pencetakan ulang di Pasar Pramuka dan viralnya "UPP", suara resmi dari pihak rektorat seolah ditunggu ulang.
Publik pun menanti akankah UGM bersuara lagi untuk menegaskan kebenaran dan menjawab isu yang kembali mencuat? Atau polemik ini akan terus menjadi bola liar di tengah masyarakat yang haus akan kejelasan?
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Semprot Pihak Yang Terus Kritik Junjungannya, PSI: Pak Jokowi Itu Bapak Bangsa Indonesia Yang Tinggalkan Banyak Jejak Kerja Nyata!
Stop Korupsi dan Boros! Prabowo Mau Ekonomi Melaju Kencang
Pemilu Tak Lagi Serentak, Nasional dan Daerah Jeda Setidaknya 2 Tahun
HEBOH Pemakzulan Gibran, Ini Deretan Negara Paling Sering Pecat Pemimpinnya