Akan tetapi, sambung dia, jika PDIP ataupun Gerindra menolak Etho, maka PAN memiliki opsi lain. Yakni mengusung kedua ketum yang masih tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Ada Airlangga dan Zulhas yang mungkin ini merupakan poros ke empat yang disebut-sebut. Dan bagi sebuah parpol bisa mengajukan kader terbaiknya di dalam perhelatan pilpres, tentu sebuah kebanggaan oleh karena itu opsi itu masih belum kita tutup dan kita jajaki hingga kini,” ucapnya.
Eddy menyebut bahwa alasan mengusung Etho karena Menteri BUMN tersebut sudah aktif berkegiatan bersama, selama 1,5 tahun ini. “Termasuk juga rekam jejak Etho, beliau sukses menyelamatkan republik, beliau sukses menjadi ketua Asian Games, beliau sebagau menteri BUMN berhakil menyetorkan dividen terbesar dalam sejarah BUMN di Indonesia. Terakhir sebagai Ketum PSSI sudah membuktikan tangan dingin Etho,” tandasnya.
Oleh karena itu, PAN akan tetap konsisten dalam mengusung Etho sebagai cawapresnya. “Jadi sampai saat ini, kami memang tidak merubah posisi dan tetap mengajukan Pak Etho sebagai bacawapres dari kedua tokoh tersebut,” tutup Eddy.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati