NARASIBARU.COM - Cara Airlangga ajari Jokowi, usai pertemuan 3,5 jam langsung zig-zag ke PDIP.
Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai yang penting adalah membaca arah pikiran Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam kasus Ketua Umum Golkar, misalnya, harus bisa mengukur seberapa jauh Airlangga mau ditendang Jokowi.
Di sini dia melihat orang-orang yang disuruh Jokowi harus mengucapkan secara maksimal bahwa Airlangga mesti diganti.
Seolah-olah menarasikan Airlangga tidak bermutu segala macam. "Tetapi, itu tidak bermutu karena Airlangga dicalonkan sebagai presiden yang memang tidak bisa naik," katanya.
Tetapi, Golkar sebagai pengaman politik tetap bisa berguna. Airlangga tahu, walau tidak bermutu tapi Golkar bisa ada di parlemen dan itu bahaya.
"Kira-kira Jokowi menghitung itu, potensi Airlangga untuk konsolidasi diri kalau dia jadi alternatif dalam politik Indonesia," katanya.
Wartawan senior FNN, Hersubeno Arief mengatakan, hasil pertemuan antara PDIP dengan Golkar menyatakan bahwa mereka akan membentuk tim teknis untuk melakukan penjajakan koalisi.
Hersubeno Arief mengatakan, Airlangga ketika dia bertemu dengan Jokowi sampai tiga setengah jam, dia sudah melaporkan bahwa akan bertemu dengan Puan.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Elektabilitas Purbaya Melejit Tempel Prabowo Menuju 2029
Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, MKD DPR Diduga Cari Muka ke Prabowo
KPK Jangan Hanya Panggil Petinggi KCIC Usut Kasus Whoosh
Rismon Sianipar Sebut Presiden Prabowo Sudah Tahu Soal Gibran Tidak Pernah Lulus SMA