Celakanya, kata Faizal, kelompok yang dikenal buzzer atau kelompok relawan, atau loyalis ini semakin hari semakin norak.
“Semakin memporak-porandakan ruang kebebasan, semakin mengancurkan ruang demokrasi dan lebih parah lagi. Mereka ini selalu tampil mengatas namakan seolah-olah mewakili presiden,” jelasnya.
Salah satu contohnya, kritik Rocky Gerung dan Refly Harun. Yang fisebut Faizal buzzer langsung meresponnga. Rocky bahkan dilaporkan ke polisi.
“Walhasil, bila ada rakyat yang bersuara kritis pada presiden, gerombolan buzzer bersatu mengadu ke kantor polisi,” ungkapnya.
“Emang mereka siapa? Presiden itu milik elemen semua bangsa. Jangankan manusia, tikus, kambing, kucing kurap itu semua memiliki hak yang sama,” pungkasnya.
Sumber: kontenjatim
Artikel Terkait
Gus Yahya Tantang Rais Aam Makzulkan Dirinya di Muktamar PBNU
Roy Suryo Bersumpah: Demi Allah Lembar Pengesahan Skripsi Jokowi Tidak Ada
Prabowo Perintahkan Audit Empat RS Papua Usai Tragedi Ibu Hamil
Ahmad Ali Terang Benderang Lecehkan Megawati