MATARAM, NARASIBARU.COM - Tujuh orang politisi senior Dapil NTB II Pulau Lombok mencoba peruntungan untuk dapat kembali melenggang ke kantor parlemen pusat di Senayan, Jakarta dengan mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang.
Ketujuh petarung lokal tersebut diprediksi "digoyang" pendatang baru. Banyak dari pesaing mereka dengan notabene politisi yang sebelumnya belum pernah berkiprah dalam dunia legislatif yang bisa jadi ancaman bagi mereka yang rata-rata merupakan politisi yang namanya sudah melanglang buana.
Sebut saja satu dari ketujuh “Bintang” tersebut adalah Rachmat Hidayat,politisi senior asal Lombok Timur yang sudah beberapa periode duduk di gedung DPR RI. Ia juga merupakan Ketua DPD (Dewan Pengurus Daerah) PDI-P NTB yang dikenal sangat dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Dandim 1615/Lotim : Butuh Upaya Bersama Turunkan Angka Stunting
Kemudian yang kedua ada nama Nanang Samudera, politikus Partai Demokrat asal Kota Mataram. Nanang pernah menjabat sebagai Sekda NTB. Selanjutnya ada H. M. Syamsul Luthfi asal Lotim, dari Partai Nasdem yang pernah menjabat Wakil Bupati Lombok Timur mendampingi Sukiman Azmy dan ia juga merupakan cucu Pahlawan Nasional TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid. Saat ini, ia juga menjabat Ketua Umum PD NWDI Lotim.
Selanjutnya di barisan pionir Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak juga tak kalah popular, ada nama Suryadi Jaya Purnama (SJP), asal Lotim yang sempat mencalonkan diri sebagai Gubernur NTB. Kemudian dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terdapat nama Hj. Wartiah asal Kota Mataram.
Disamping itu juga ada bacaleg DPR RI Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Helmy Faishal Zaini yang merupakan putra asli Cirebon, Jawa Barat. Terkahir, dari Partai Golkar tetap menjagokan Koordinator Pemenangan Wilayah Bali-Nusra, Sari Yuliati, asal Duren Sawit, Jakarta Timur.
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Whoosh? Tunggu Dulu! Puan Mau Bongkar-bongkaran soal Keputusan di Era Jokowi
Respons Keras Said Didu saat Prabowo Sebut Bertanggung Jawab atas Whoosh: Presiden Cabut Taring Purbaya!
Prof Henri Balik Badan Kritik Jokowi: Anaknya Belum Siap, Direkayasa Dipaksakan jadi Wapres
Saut Situmorang: Luhut jadi Dewa Penyelesaian Kebusukan Whoosh