Rajawalinews -- Langkah politik mantan ketua umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait, yang mengundurkan diri dari PDI Perjuangan ternyata berbuntut panjang.
Sebanyak 150 kader Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota organisasi sayap PDI Perjuangan tersebut pada Selasa 16 Januari 2024.
Rupanya mereka mengikuti jejak mantan ketua umum DPP TMP, Maruarar Sirait (Ara) yang juga mundur dari PDI Perjuangan.
Baca Juga: Golkar Pastikan Kubu Ganjar dan Anies Tak Bakal Sempat Koalisi Tuk Putaran Kedua
Melansir dari republik.co.id, ratusan kader TMP itupun beramai-ramai mendatangi Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Majalengka.
Mereka mengembalikan seragam organisasi sayap PDI Perjuangan tersebut kepada perwakilan pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Majalengka.
"Kami datang ke sini, karena ingin pamit dari PDI Perjuangan," ujar Bendahara TMP Kabupaten Majalengka, Dena M Ramdan.
Menurut Dena, kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan terima kasih kepada PDI Perjuangan.
Baca Juga: Airlangga Yakin Prabowo Gibran Bakal Menang Telak di NTT Karena Tokoh Ini
Termasuk kepada jajaran pengurus DPC PDIP Kabupaten Majalengka, diantaranya, Ketua dan Sekretaris, Karna Sobahi serta Tarsono D Mardiana.
Baca Juga: Ingin Kuasai Harta Suami dan Hidup Dengan PIL, Ossy Rekayasa Hal Ngeri Ini
"Terima kasih juga kepada sesepuh senior kader partai PDIP, terutama Bapak Sutrisno. Beliau orang tua saya, yang memberikan banyak ilmu dan masukan," ungkap Dena.
Katanya, dia bersama kader-kader binaannya itu mengikuti keputusan mantan ketua umum DPP TMP, Maruarar Sirait, yang juga mengundurkan diri dari PDIP.
Dena mengungkapkan, sosok Maruarar Sirait merupakan panutan bagi kader-kader TMP.
Baca Juga: Masuk Perangkap Bisnis Lendir Si Oma, ABG Layani 128 Pria Hidung Belang
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: rajawalinews.id
Artikel Terkait
Beredar Kabar Ahmad Muzani Bakal Gantikan Tito Karnavian Jadi Mendagri
Digoyang Isu Munaslub Golkar, Ingat Lagi Cerita Jokowi Tak Berdaya Hadapi Manuver Bahlil
HUT RI Bukan 17 Agustus? Ini Argumen Mengejutkan Sejarawan Anhar Gonggong!
HEBOH Keponakan Prabowo Sebut Rakyat Minta Lapangan Kerja Bermental Kolonial, Publik Berontak!