Usai debat capres ketiga dalam satu minggu terakhir ini, nampak acara tersebut begitu mempengaruhi angka survei elektabilitas capres-cawapres 2024 baik Anies Muhaimin, Prabowo Gibran serta Ganjar Mahfud saling berkejaran popularitas.
Dalam penampilan debat capres ketiga pun, saling serang kebijakan maupun individu begitu tajam lantaran pihak Capres Ganjar menyerang Prabowo dengan data dari tim kemenangan mereka. Namun apakah itu menambah popularitas mereka kali ini.
Dikutip NARASIBARU.COM dari berbagai sumber pada Rabu, 17 Januari 2024 diketahui survey elektabilitas capres-cawapres 2024 paslon Prabowo-Gibran masih unggul, Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin bersaing ketat, simak yuk penjelasannya sampai selesai.
Alhasil survei elektabilitas ini yang berbicara dan dipengaruhi oleh peristiwa politik yang terjadi saat ini, penampilan para kandidat di hadapan publik, dan masalah-masalah baru merupakan hal-hal yang berpotensi mempengaruhi hasil survey.
Survei elektabilitas bertujuan untuk mengukur tingkat dukungan atau popularitas seorang kandidat politik, baik untuk pemilihan umum maupun pemilihan tertentu seperti pemilihan presiden atau gubernur.
Dengan survei elektabilitas masyarakat dapat mengetahui sejauh mana seorang paslon di Pilpres 2024 kali ini mempunyai potensi memenangkan suara dalam suatu pemilu.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Ekonom Deteksi Rencana Jahat di Proyek Whoosh Bengkak 1,2 Miliar USD
Prabowo Tegaskan Whoosh Tidak Bermasalah, Negara Sanggup Bayar
Reaksi Jokowi Usai Tahu Logo Wajahnya Dibuang Ormas Projo
Soal Projo Merapat ke Gerindra, Pengamat Sebut Strategi Penyusupan Jokowi