NARASIBARU.COM - Kemunculan Gibran Rakabuming Raka sebagai simbol anak muda di panggung kekuasaan, tidak lahir dari kapasitas dan rekam jejak, melainkan dari privilese keluarga.
Hal ini disampaikan pengamat politik Rocky Gerung seperti dikutip redaksi melalui kanal YouTube miliknya, Kamis 15 Mei 2025.
"Kalau Gibran menjadi prototipe dari mereka yang pemuja Jokowi nggak ada masalah, tapi jangan halangi juga mereka yang berpikir bahwa Gibran itu tidak layak untuk dijadikan model kepemimpinan anak-anak muda," kata Rocky Gerung.
Akademisi yang akrab disapa RG itu melanjutkan, kepemimpinan seharusnya tumbuh dari proses perjuangan, bukan diwariskan melalui garis keturunan.
Dalam konteks ini, kemunculan Gibran sebagai wakil presiden terpilih justru mencerminkan kemunduran dalam demokrasi, karena membuka jalan bagi praktik politik dinasti.
Menurut Rocky, banyak anak muda yang lebih pantas dijadikan panutan karena mereka menempuh jalan panjang melalui pendidikan, aktivisme, dan keterlibatan sosial.
"Masa depan Indonesia itu bukan apa yang ditinggalkan oleh Jokowi, yang dia tinggalkan adalah anaknya yang tidak punya kapasitas," tegasnya.
Ia juga mendukung suara-suara kritis, termasuk dari kalangan mahasiswa dan forum purnawirawan, yang mempertanyakan kelayakan Gibran dalam posisi strategis negara.
Menurutnya, aspirasi semacam ini wajar dan harus dihargai sebagai bentuk kecintaan terhadap masa depan demokrasi.
Mantan dosen ilmu filsafat Universitas Indonesia itu menambahkan bahwa medan politik tidak boleh didominasi oleh mereka yang mendapat posisi karena hubungan keluarga.
“Mari bertanding, bersaing, tapi jangan memanfaatkan kedudukan dari orang tua atau dari dinasti untuk mengeksklusifkan politik," pungkasnya.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Anies Dirikan Ormas Aksi Bersama, Kendaraan Politik untuk Pilpres 2029?
Rocky Gerung: Gibran Tidak Layak Jadi Model Pemimpin Anak Muda!
Terungkap! Digeruduk Pendemo, Kemensos Akhirnya Beberkan Sosok Ini Yang Usulkan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
PDIP Minta Pendukung Jokowi Tak Baper dari Pernyataan Megawati Soal Ijazah Palsu