NARASIBARU.COM - Kemunduran nama Presiden ke-7 Joko Widodo sebagai kandidat kuat calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tidak langsung disambut baik oleh publik.
Justru, muncul pertanyaan tentang apa yang sebenarnya diinginkan kakek dari Jan Ethes itu, untuk kembali terjun ke politik praktis dengan memegang kendali PSI.
Menurut pengamat Citra Institute, Efriza, dengan diwacanakannya Jokowi sebagai caketum kuat PSI menandakan ada kegelisahan dari ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut.
"Jokowi jelas resah dirinya jika pasca tak punya jabatan politik ia hanya momong cucu," tutur Efriza, kepada RMOL, Sabtu, 17 Mei 2025.
Di samping itu, pengamat politik lulusan S2 Universitas Nasional (UNAS) itu meyakini Jokowi tak bisa menikmati masa pensiunnya, karena dihantam banyak isu miring pasca selesai menjabat presiden.
"Sebab banyak kelompok maupun juga di publik menanyakan pola pengelolaan pemerintahan di masa dirinya yang banyak permasalahan," ujarnya.
Lebih dari itu, Efriza memperkirakan Jokowi tidak mau kehilangan muka pasca lengser dari pemerintahan, sehingga harus kembali berpolitik secara aktif melalui partai politik.
"Di sisi lain, ia juga harus menyelamatkan nama baik dirinya, legacynya, dan keluarganya," demikian dosen ilmu pemerintahan UNPAM itu berpendapat.
Sumber: rmol
Artikel Terkait
Polemik TNI Jaga Kejaksaan, Muncul Isu Jaksa Agung ST Burhanuddin Segera Diganti
TNI Jaga Kejaksaan, Prabowo Pelan-pelan Take Over secara Total Kekuasaannnya dari Pengaruh Jokowi
Bayangan Rocky Gerung Soal Polemik Pemakzulan Gibran: Ada Matahari Terbit Dari Gorong-Gorong!
Sebut Isu Ijazah Palsu Jokowi untuk Jatuhkan Lawan Politik, Jimly: Kalau Enggak Suka Sama Orang, Cari Urusan Ijazahnya