#Omnibus Law

Baleg Heran Komisi II DPR Ingin Bahas RUU Pilkada: Dulu Kenapa Diganti RUU ASN?

News

Baleg Heran Komisi II DPR Ingin Bahas RUU Pilkada: Dulu Kenapa Diganti RUU ASN?

Jumat, 18 April 2025 | 08:30 WIB
5 Bulan Pemerintahan Prabowo, Dwi Fungsi TNI Berlanjut?

News

5 Bulan Pemerintahan Prabowo, Dwi Fungsi TNI Berlanjut?

Sabtu, 22 Maret 2025 | 10:50 WIB
Anies Bicara soal RUU TNI: Undang-Undang yang Dibahas Tertutup Hasilnya Tak Matang, Contoh IKN

Politik

Anies Bicara soal RUU TNI: Undang-Undang yang Dibahas Tertutup Hasilnya Tak Matang, Contoh IKN

Sabtu, 22 Maret 2025 | 05:35 WIB
Alhamdulillah Gugatan TPUA Dimenangkan Oleh Dua Alumnus UGM Asli!

News

Alhamdulillah Gugatan TPUA Dimenangkan Oleh Dua Alumnus UGM Asli!

Kamis, 20 Maret 2025 | 23:35 WIB
Kasus Pertamina, Indikasi Prabowo Rela Melepas Jokowi dan Gibran Cs Ditangkap serta Diadili

News

Kasus Pertamina, Indikasi Prabowo Rela Melepas Jokowi dan Gibran Cs Ditangkap serta Diadili

Minggu, 09 Maret 2025 | 13:20 WIB
Kasus Pertamina, Indikasi Prabowo Rela Melepas Jokowi dan Gibran Cs Ditangkap Serta Diadili!

News

Kasus Pertamina, Indikasi Prabowo Rela Melepas Jokowi dan Gibran Cs Ditangkap Serta Diadili!

Minggu, 09 Maret 2025 | 13:05 WIB
Sinyal Terulang Peristiwa Reformasi 1998 Sudah Menyala

News

Sinyal Terulang Peristiwa Reformasi 1998 Sudah Menyala

Sabtu, 08 Maret 2025 | 20:55 WIB
Pepesan Kosong UU Cipta Kerja: PHK Merajalela, Cari Kerja Kian Susah!

Ekbis

Pepesan Kosong UU Cipta Kerja: PHK Merajalela, Cari Kerja Kian Susah!

Selasa, 04 Maret 2025 | 13:10 WIB
Fenomena #AdiliJokowi : Ekspresi Publik Yang Kecewa & Marah? Apa Saja Penyebabnya? SIMAK!

News

Fenomena #AdiliJokowi : Ekspresi Publik Yang Kecewa & Marah? Apa Saja Penyebabnya? SIMAK!

Minggu, 02 Maret 2025 | 00:35 WIB
Danantara: Antara Mimpi Kesejahteraan Rakyat dan Hasrat Memperpanjang Kekuasaan Ekonomi-Politik

News

Danantara: Antara Mimpi Kesejahteraan Rakyat dan Hasrat Memperpanjang Kekuasaan Ekonomi-Politik

Sabtu, 01 Maret 2025 | 08:45 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

News

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 10:55 WIB
Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

News

Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Rabu, 26 Februari 2025 | 08:05 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

News

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 21:36 WIB
Jangan Kaget! Jadi CEO Danantara, Segini Kekayaan Rosan Roeslani di LHKPN

News

Jangan Kaget! Jadi CEO Danantara, Segini Kekayaan Rosan Roeslani di LHKPN

Selasa, 25 Februari 2025 | 20:06 WIB
Latar Belakang dan Jejak Karier 3 Calon Bos Danantara, Ada Keponakan Luhut

News

Latar Belakang dan Jejak Karier 3 Calon Bos Danantara, Ada Keponakan Luhut

Senin, 24 Februari 2025 | 07:10 WIB
Danantara Trending, Jejak Digital Dahlan Iskan Jadi Perbincangan Panas

News

Danantara Trending, Jejak Digital Dahlan Iskan Jadi Perbincangan Panas

Selasa, 18 Februari 2025 | 13:05 WIB
Besok Partai Buruh Umumkan Capres-Cawapres 2029

News

Besok Partai Buruh Umumkan Capres-Cawapres 2029

Minggu, 16 Februari 2025 | 10:30 WIB
Mantan Menkes: Penandatanganan Pandemic Agreement Sangat Berbahaya

News

Mantan Menkes: Penandatanganan Pandemic Agreement Sangat Berbahaya

Selasa, 11 Februari 2025 | 08:20 WIB
Gema Suara “Adili Jokowi”

News

Gema Suara “Adili Jokowi”

Senin, 10 Februari 2025 | 11:05 WIB
Jejak Pram Melawan Oligarki

News

Jejak Pram Melawan Oligarki

Senin, 10 Februari 2025 | 07:30 WIB
Massa Buruh Besok Geruduk Mahkamah Konstitusi

Politik

Massa Buruh Besok Geruduk Mahkamah Konstitusi

Selasa, 16 Juli 2024 | 12:31 WIB
Senin Besok, Ribuan Buruh Kembali Geruduk MK dan Istana Negara Tuntut Pencabutan UU Cipta Kerja

Nasional

Senin Besok, Ribuan Buruh Kembali Geruduk MK dan Istana Negara Tuntut Pencabutan UU Cipta Kerja

Sabtu, 06 Juli 2024 | 19:45 WIB
Rekam Jejak Hasyim Asyari yang Dipecat dari Ketua KPU, Dosen di UNDIP hingga Komandan Banser

Nasional

Rekam Jejak Hasyim Asyari yang Dipecat dari Ketua KPU, Dosen di UNDIP hingga Komandan Banser

Rabu, 03 Juli 2024 | 19:45 WIB
Menagih Janji Jokowi: Buyback Indosat dan Esemka Apa Kabar?

Politik

Menagih Janji Jokowi: Buyback Indosat dan Esemka Apa Kabar?

Selasa, 25 Juni 2024 | 00:00 WIB
Demo Tolak Tapera! Ribuan Buruh Bergerak ke Jakarta Suarakan Tuntutannya di Depan Istana: Cabut PP 21 Tahun 2024

Nasional

Demo Tolak Tapera! Ribuan Buruh Bergerak ke Jakarta Suarakan Tuntutannya di Depan Istana: Cabut PP 21 Tahun 2024

Kamis, 06 Juni 2024 | 09:00 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel
2

Sosok Brigjen Hengki Haryadi, Polisi Kelahiran Palembang yang Berani Penjarakan Hercules hingga John Kei
3

Viral! Sepasang Remaja Kegep Berbuat Tak Senonoh di Masjid Garut, Warga Heboh
4

TERUNGKAP Momen Kala Jokowi Diminta Tunjukkan Ijazah Asli oleh Mensesneg Pratikno
5

Ngaku Bekas Orang Gila, Hercules Sebut Tak Takut Pada Gatot Nurmantyo
6

Prabowo Naikkan Gaji Hakim Supaya Tak Bisa Disogok
7

Ijazah Jokowi Asli (Tanggapan untuk Untung Nursetiawan)
8

Jokowi Datang ke Polda Metro Jaya, Roy Suryo Tak Yakin yang Dilaporkan Ijazah Palsu
9

Jawa Barat Terapkan Wajib Militer untuk Pelajar Mulai Hari Ini, TNI Jemput Remaja Nakal ke Rumah
10

Bongkar Judi Online! Bareskrim Sita Uang Rp75 Miliar, Otaknya WNA China
11

MUI Respons Kang Dedi: Atasi Kemiskinan Bukan dengan Memandulkan, tapi Ciptakan Lapangan Kerja
12

Blak-Blakan! Connie Rahakundini Ungkap Pertemuan Dengan Try Sutrisno: Bukan Kudeta, Tapi Menyelamatkan Konstitusi & Demokrasi
13

Prabowo Dukung UU Perampasan Aset, KPK Berdiri Bersama Rakyat Berantas Korupsi
14

Menko Polkam Janji Sikat Habis Premanisme Berkedok Ormas, Minta Aparat Tak Boleh Kalah dari Preman
15

Brigjen Hengki Haryadi, Polisi Kelahiran Palembang yang Berani Penjarakan Hercules-John Kei