“Terutama pada siang, sore dan malam hari,” kata Triadi, Selasa (19/12).
Namun melihat gangguan gelombang Rossby yang ada, lanjut Triadi, juga dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan potensi bencana hidrometeorologi.
Seperti banjir, banjir bandang, angin kencang hingga tanah longsor yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
“Dan salah satunya adalah Kabupaten Trenggalek,” imbuhnya.
Merespons prakiraan cuaca itu, Triadi mengatakan, pihaknya bersama dengan stakeholder lainnya telah melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisir dampak dari potensi bencana hidrometeorologi.
Mulai dari peningkatan kesiapan kewaspadaan Sumber Daya Manusia, meliputi pentahelix hingga masyarakat dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Meskipun belum menyeluruh, per Juli 2023, Trenggalek sudah membentuk 52 Destana dari 152 desa dan 5 kelurahan di Trenggalek.
Baca Juga: Pedagang Minta Adanya Rest Area Bagi Wisatawan di Pasar Induk Among Tani
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?