Begitupun Pasar Sumobito Rp 4,48 juta per bulan, Pasar Ploso Rp 6,48 juta per bulan, Pasar Mojotrisno Rp 900 ribu per bulan, Pasar Bareng Rp 1,02 juta per bulan.
Sementara di Pasar Peterongan, targetnya Rp 2,49 juta per bulan, Pasar Cukir Rp 240 ribu per bulan, Pasar Blimbing Rp 2,28 juta per bulan, Pasar Tunggorono Rp 960 ribu per bulan dan Pasar Pon Rp 8,52 juta per bulan.
Baca Juga: Sudah Bayar Parkir Langganan, Warga di Jombang Kok Tetap Ditarik Parkir Konvensional?
”Paling besar dari Pasar Mojoagung yang mencapai Rp 15.950 juta per bulan dan terendah Pasar Gudo hanya Rp 180 ribu per bulan,” bebernya.
Seteroan realisasi retribusi parkir tersebut, lanjut Haris, langsung masuk ke Kas Daerah. ”Jadi masuknya langsung per bulan,” imbuh dia.
Berbeda dengan pengelolaan parkir di RTH yang sampai sekarang belum memberi kontribusi sama sekali.
Hingga bertahun-tahun dan banyak aktivitas yang terlihat setiap hari, namun penghasilan dari parkir nol rupiah.
Baca Juga: Tanpa Berkeringat, Pemkab Jombang Dapat Cuan Rp 6,58 Miliar dari Parkir Berlangganan
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarjombang.jawapos.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?