RadarBangkalan.id - Gema tragedi Carok di Kecamatan Tanjung Bumi pada Jumat, 12 Januari 2024, yang menelan empat korban, kini membawa sorotan tajam pada tradisi ini.
Namun, pandangan mengejutkan muncul dari seorang Budayawan Madura, Hidrocin Sabarudin, yang mempertanyakan keberlanjutan Carok sebagai sebuah tradisi sejati.
Dalam wawancara eksklusif dengan tvOneNews pada 23 Januari 2024, Sabarudin menyampaikan pandangannya bahwa Carok sebetulnya sudah kehilangan esensinya dan lebih mirip pengeroyokan ketimbang sebuah tradisi berakar.
Baca Juga: Nekat! Tak Menyangka Adiknya Tewaskan 4 Pendekar, Kakak Hasan Tanjung Ungkap Sifatnya: Dia Bukan...
"Carok ini sudah tidak ada, sudah hilang. Nama Carok itu bukan Carok lagi, sekarang di mana-mana terjadi pengeroyokan," tegasnya.
Menurut Budayawan Madura ini, Carok hanya dapat disebut tradisi jika memiliki makna positif dan memberikan kontribusi baik bagi masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, istilah Carok semakin merosot menjadi sinonim dari pengeroyokan massal yang terjadi di Madura.
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?