Sabarudin menjelaskan bahwa Carok pada awalnya merupakan bentuk penyelesaian akhir untuk memulihkan harga diri seseorang yang merasa terhina di depan umum.
Sejarah mencatat bahwa Carok menjadi jalan keluar ketika permintaan maaf tak memadai dan mediasi oleh pihak ketiga tidak membuahkan hasil setelah tiga percobaan.
Proses Carok memiliki aturan-aturan tertentu, di mana kedua belah pihak keluarga harus menyepakati bahwa duel Carok akan terjadi demi mengembalikan harga diri yang tercabut.
"Tidak ada balas dendam, hanya masalah harga diri," ungkap Sabarudin.
Namun, Budayawan Madura ini menyoroti perubahan signifikan dalam pelaksanaan Carok.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbangkalan.jawapos.com
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?