Koordinator aksi, Jefri mengatakan, demonstrasi ini dilakukan untuk menuntut perusahaan tambang PT Antam mengizinkan perusahaan lokal beroperasi.
"Padahal di Blok Tapunopaka masih aktif pengapalan ore nikel, sementara di Blok Mandiodo tidak ada kegiatan, sehingga ini berdampak pada kehidupan masyarakat di lingkar tambang," ujar Jefri.
Menurut Jefri, akibat tertutupnya Blok Mandiodo, terdapat puluhan warga lokal kehilangan pekerjaan karena dipecat. Akibatnya, warga di lingkar tambang tidak memiliki penghasilan.
Mereka juga meminta PT Antam untuk membayar ganti rugi lahan masyarakat yang sudah bertahun-tahun dijanjikan dan hingga kini belum dibayarkan.
Hingga kini, demonstran dan aparat kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi bentrokan. Sebab, masyarakat tetap ingin menutup kantor PT Antam.
Sumber: beritasatu
Artikel Terkait
MBG di Boyolali Disabotase: Ratusan Paket Ditarik, Ada Orang Asing Masuk Kelas!
Biar Bosmu Tahu! Viral Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh di Sumut Demi Kejar PAD Triliunan
VIRAL Kain Kafan dan Kerangka Manusia Berserakan di Area Proyek Tangerang
Fakta-Fakta Kesiapan IKN Jadi Ibu Kota Politik 2028, Cuma Cuap-Cuap Belaka?