" Selain itu, perkembangan komoditas pangan yang relatif tinggi di berbagai negara perlu diwaspadai," katanya mengingatkan.
Secara nasional, Ratih membeber, pertumbuhan ekonomi sedikit mengalami perlambatan. Dimana Triwulan III 2023 tumbuh 4,94% secara y-o-y. Sementara, dari sisi produksi, Lapangan Usaha Konstruksi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,87 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,70 persen.
Baca Juga: Peringati Hari Ibu, Parenty Donasikan Popok Lembut Berstruktur 3D ke 30 Panti Jompo di Jabodetabek
"Tingginya inflasi dan kebijakan
moneter melalui tingkat suku bunga yang tinggi di berbagai negara menjadi salah satu faktor utama terjadinya perlambatan ekonomi di berbagai belahan dunia," tekannya.
Bagaimana dengan kondisi perekonomian Sulut?
Berdasarkan data yang ada, kondisi perekonomian Sulut secara umum juga menunjukkan pemulihan dan penguatan seiring dengan meningkatnya aktivitas perekonomian dan masyarakat.
Hal ini, menurutnya, ditandai dengan beberapa indikator. Pertama, tingkat inflasi, pada November 2023 Inflasi Sulut yang diwakili Manado dan Kotamobagu mengalami inflasi sebesar 2,85% dan 3,85%. Sementara, Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulawesi Utara pada bulan November 2023 naik 0,93 persen menjadi 113,12.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: manadopost.jawapos.com
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”