NARASIBARU.COM - Dewasa ini, nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kian dimudahkan oleh keberadaan layanan kustodian.
Di mana layanan kustodian BRI telah jadi solusi digital yang memudahkan nasabah melakukan penyimpanan aset secara efektif dan patuh pada regulasi.
Teranyar, kustodian BRI pada November 2023, berhasil mendapatkan sertifikasi standar internasional di bidang sistem manajemen mutu atau lebih dikenal dengan International Organization for Standardization (ISO).
Pedoman mutu Kustodian BRI yang menjadi panduan atas segala aktivitas pekerjaan (Quality Management System) didasarkan pada ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu.
ISO 9001:2015 sendiri merupakan standar mutu yang diakui secara nasional maupun internasional dalam hal penetapan kebijakan dan sasaran mutu serta pencapaian dalam proses bisnis perusahaan.
Agus Noorsanto, selaku Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI mengatakan bahwa dalam upaya menjaga keberlangsungann perusahaan sekaligus meningkatkan pelayanan salah satunya adalah dengan mengimplementasikan ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu.
“Mengingat bisnis Kustodian BRI yang semakin besar dan nasabah yang semakin banyak, maka dipandang perlu mengimplementasikan ISO 9001:2015 untuk memastikan kinerja Kustodian BRI semakin terkendali dan terukur," jelas Agus Noorsanto.
"Selain itu, selalu mempertimbangkan potensi risiko yang ada baik dari internal maupun dari eksternal dalam rangka meningkatkan kepuasan dan kepercayaan nasabah," tambahnya.
Proses Sertifikasi ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu Kustodian BRI dilaksanakan dalam tujuh tahap.
Mulai dari Awareness Development, Strategic Development, sampai dengan Surveillance Audit yang dimulai sejak bulan Februari hingga Oktober 2023.
Dengan diperolehnya sertifikat ini, Kustodian BRI telah mengadopsi dan mengimplementasikan dengan baik Sistem Manajemen Mutu sesuai standar ISO 9001:2015, dalam proses bisnis Kustodian.
Proses bisnis Kustodian BRI yang telah tersertifikasi mulai dari layanan harian kepada nasabah, penyelesaian transaksi, sampai dengan administrasi dan reporting yang dilakukan dan didukung oleh tim marketing, operasional, pengembangan bisnis di bawah monitoring dari Manajemen Divisi Investment Services.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kilat.com
Artikel Terkait
Utang Luar Negeri Naik 8,2 Persen, Tembus Rp7.040 Triliun pada April 2025
Luhut Akui 4 Pulau di Singkil Aceh Sudah Dilirik Investor Buat Bangun Resort
Sri Mulyani Ultimatum Pejabat Baru: Bereskan Coretax Biar Rakyat Gak Ngerasa Dibohongi Pajak!
INFO! Bandara Kertajati Peninggalan Jokowi Terus Merugi, Nombok Rp 60 Miliar Setiap Tahun