SAWITKU-Kajian Traction Energy Asia menunjukkan Indonesia punya potensi ketersediaan minyak jelantah sekitar 1,2 juta kiloliter per tahun yang berpotensi dijadikan bahan baku biofuel.
Refina Muthia Sundari, Research Manager dari Traction Energy Asia mengatakan, minyak jelantah adalah alternatif yang menjanjikan untuk Indonesia.
Menurut Muthia, inovasi minyak jelantah untuk biodiesel bukan hal baru di dunia, pemanfaatan minyak jelantah di Indonesia masih sangat kurang.
Baca Juga: Rajin Impor Minyak Jelantah Bekas dari China, UE Diprotes Penggiat Lingkungan
Sebagai salah satu eksportir terbesar minyak jelantah, Indonesia memiliki peluang besar di pasar internasional.
“Harga di internasional itu lebih tinggi karena sudah ada kebijakan untuk menggunakan bahan baku yang tidak melibatkan alih fungsi lahan. Harganya sekitar Rp 18.000 per liter,” tutur Refina, dalam acara Talkshow dan Launching Buku Cerita Tentang Hulu-hilir Sawit Hari Ini dan Esok "Dampak Kebijakan Biodiesel terhadap Pasokan Minyak Goreng" di Melawai, Jakarta Selatan pada Kamis, 7 Desember 2023.
Dari segi harga, minyak jelantah (UCO) lebih kompetitif dibandingkan dengan CPO (minyak kelapa sawit) dalam konteks ekspor.
Baca Juga: Indonesia Juga Ekspor Minyak Jelantah ke Amerika
Penggunaan minyak jelantah juga memberikan keuntungan karbon kredit yang besar kepada produsen biofuel.
“Artinya ketika produsen menggunakan UCO atau minyak jelantah sebagai bahan baku biofuel, maka dia akan mendapatkan insentif yang besar dari pemerintahnya,” kata Refina.
Melalui kajian yang dilakukan bersama Pertamina pada 2022 dan 2023, menunjukkan bahwa biodiesel dari minyak jelantah sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI)
Baca Juga: Riset Traction Energy Asia Tunjukkan Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Biodiesel
“Kalau kita bandingkan dengan biodiesel CPO (minyak kelapa sawit) yang SME (soy methyl ester), itu memang ada beberapa parameter yang tertahan. Tapi sebenarnya itu kan B100 atau UCO100, bener-bener kita 100 persen dari minyak jelantah,” kata Refina.
Menurut Refina, jika minyak jelantah dijadikan campuran dengan biodiesel yang ada sekarang, dari sisi kelayakan sudah sesuai dengan SNI. Jadi, bisa dikatakan bahwa minyak jatah layak untuk dijadikan bahan baku biofuel.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id
Artikel Terkait
MIRIS! 10 Tahun Dipimpin, Bank Dunia Mencatat Warisan Terbesar Era Jokowi: 172 Juta Orang Indonesia Hidup Miskin
Tuai Pro Kontra! Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Usul Program Sumbat Sperma Suami Jadi Syarat Penerima Bansos
Yayasan yang Garap Proyek Makan Bergizi Gratis Dikuasai Keluarga dan Pendukung Prabowo
BKPM Ungkap Adanya Investasi yang Meleset Rp1.500 Triliun di Akhir Pemerintahan Jokowi