Namun menurutnya, petani harus dijelaskan lagi terkait mekanismenya. Sebab, perlu input dulu dan sebagainya. Jangan sampai petani hanya tahu ditambah Presiden Jokowi dipahami langsung ditambah.
"Perasaan kami sebagai penyuluh di wilayah mendengar statement Pak Jokowi, perasaan saya secara pribadi seneng sekali dan semoga bisa dipegang. Artinya benar-benar bisa ditambah, karena kita selama ini kurang banget pupuk," tuturnya.
Baca Juga: Presiden: Pupuk Bersubsidi Ditambah Rp 14 Triliun, Mentan Berterima Kasih
Dia menambahkan, kemudahan akses dengan menggunakan KTP sangat membantu para petani di sana yang sulit terjangkau internet. Dengan begitu, geliat bertani di wilayahnya semakin bersemangat terutama dalam peningkatan produksi padi dan sayuran.
"Alhamdulillah dengan KTP menjadi jauh lebih mudah. Dan juga kalau di kios kami rajin melakukan pengecekan untuk mendata jumlah pupuk dan para petaninya. Jadi intinya boleh pakai KTP asal terdaftar di e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)," katanya
Harapan besar juga disampaikan Yatman, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Linggar Jaya I, Desa Linggarsari, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara. Dirinya merasa senang dan optimis saat mendengar anggaran pupuk bersubsidi akan ditambah.
"Saya sangat senang sekali saat mendengar anggaran pupuk bersubsidi akan ditambah sebesar Rp 14 triliun," harap Yatman.
Dia mengatakan, alokasi pupuk pada tahun 2024 diakuinya lebih kecil dibandingkan alokasi tahun 2023.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”