NARASIBARU.COM - Pembangunan desa wisata marak menyusul diterapkannya kebijakan dana desa pada 2014.
Desa wisata dinilai sebagai alternatif karena berbasis komunitas yang mengedepankan konsep keberlanjutan.
Pengembangan desa wisata dinilai mampu mengurangi efek buruk dari pengembangan pariwisata massal yang fokus pada kedatangan wisatawan dalam jumlah besar.
Sayangnya, di lapangan banyak desa wisata yang tak mampu bertahan lama. Banyak desa wisata yang dibiayai dari dana desa ini ramai hanya di awal, kemudian sepi setelahnya.
Dian Wahyu Utami, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam tulisannya di The Conversation menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar desa wisata menjadi model pariwisata yang berkelanjutan.
Ada empat faktor yang perlu diperhatikan agar sukses membangun desa wisata yakni fokus pada potensi lokal, mengutamakan kualitas, inovasi, keunikan dan merupakan program jangka panjang.
Artikel Terkait
Dirut KCIC soal Utang Whoosh: Kita Serahkan ke Danantara
Impor Barang Bekas ke RI Meledak, dari 7 Ton jadi 3.600 Ton
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”