Beritantb - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bekerja sama dengan Pupuk Indonesia menggelar "Gebyar Pupuk Kakao NPK Pelangi" di tiga kabupaten Sulawesi Selatan, dalam rangka menjalin loyalitas pelanggan khususnya para petani di kawasan timur Indonesia. 
Upaya yang dilakukan Pupuk Kaltim tersebut juga sebagai bentuk dukungan terhadap produktivitas pertanian kakao yang merupakan komoditas unggulan daerah. 
Dirangkai berbagai kegiatan menarik, Pupuk Kaltim memulai kegiatan di Lapangan Beringin Jaya, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu Timur pada 3 Januari 2024.
Baca Juga: Hadapi Musim Tanam, Pupuk Kaltim Pastikan Ketersediaan Pasokan Awal Tahun Dalam Kondisi Aman 
Melalui kegiatan tersebut, Pupuk Kaltim mengedepankan sharing knowledge penggunaan pupuk NPK Pelangi formula khusus, yang diproduksi sesuai kebutuhan nutrisi tanaman kakao. 
Pupuk tersebut memiliki kandungan nutrisi paling lengkap, mulai dari Nitrogen, Fosfat, Kalium, Magnesium, Kalsium, Sulfur, Boron, dan Zinc yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman kakao. 
Dari hal tersebut, diharap penggunaan NPK Pelangi formula khusus ini dapat menjadi pilihan serta diimplementasikan maksimal oleh para petani agar semakin produktif.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Bekali Marketing Executive dan Agronomis Teknik Budidaya Kelapa Sawit 
Begitu pula di dua lokasi selanjutnya, yakni Kabupaten Luwu Utara pada Sabtu (6/1/2024)), dan Luwu pada Rabu (10/1/2024). 
Gebyar pupuk kakao NPK Pelangi pun mendapat atensi para petani hingga masyarakat setempat yang ingin mengetahui lebih dalam keunggulan produk dari Pupuk Kaltim tersebut, sebagai salah satu solusi berkelanjutan dalam meningkatkan hasil pertanian kakao. 
"Melalui kegiatan ini diharap para petani semakin teredukasi dan bisa mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kakao yang dikelola agar mencapai hasil yang lebih maksimal," jelas Marketing Support Pupuk Kaltim Wilayah Sulawesi, Adzkiya Brama.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang