Meskipun sektor manufaktur Filipina tumbuh lebih lambat sebesar 50,9 pada bulan Januari, negara ini masih menjadi negara dengan kinerja terbaik kedua di ASEAN. Disusul Vietnam (50,3), Malaysia (49,0), dan Thailand (46,7).
PMI manufaktur Myanmar yang dilanda konflik meningkat dari 45,1 pada bulan Desember menjadi 46,7 pada bulan Januari, sehingga menunjukkan bahwa sektor negara tersebut masih mengalami kontraksi.
Saat artikel ini ditulis, S&P Global belum menerbitkan data bulan Januari untuk anggota lain di blok Asia Tenggara.
Meskipun demikian, sektor manufaktur ASEAN tumbuh sebesar 50,3 poin pada bulan Januari, naik dari 49,7 poin pada bulan sebelumnya.
Ini adalah pertama kalinya ASEAN melewati ambang batas netral 50,0 dalam lima bulan.
Menurut S&P Global, data bulan Januari menunjukkan bahwa Indonesia menikmati pertumbuhan produksi tercepat dalam dua tahun terakhir, hal ini disebabkan oleh kenaikan pesanan baru yang lebih cepat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang
Ini Respons Purbaya soal Pernyataan Zulhas Larang Otak-atik Dana MBG