"Saya dan banyak ekonom kritik soal utang ini sejak 5 tahun lalu," tegasnya.
Adapun dalam kritikannya itu, Didik menyebut bahwa pemerintah Jokowi merupakan raja utang, karena utang negara terus membengkak dan tidak dikendalikan.
"Pemerintah ugal-ugalan. Sejak 2019 zaman Jokowi utang itu terus bertumpuk-tumpuk tidak pernah dikendalikan. Jadi, Jokowi ini raja utang, pemerintahan Jokowi dengan data ini adalah raja utang," katanya pada 2021 lalu.
Dalam kesempatan itu, Didik juga mengkritik Menteri Keuangan Sri Mulyani yang tidak dapat membereskan beban negara yang tidak kunjung usai itu.
"Sri Mulyani ini bukan tidak ngerti. Tapi dia tidak bisa apa-apa dengan tekanan politik. Jadi kalau kita kritik dia marah-marah, salah dia," sambungnya.
Adapun per Maret 2024 ini, utang pemerintah sendiri tercatat berada di posisi Rp8.262,10 triliun, atau setara 38,79 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Harga BBM Dex Series Naik Lagi per 1 November 2025
Makin Pede! Menkeu Purbaya Pamer Topi “8%”
Mantan Menteri ESDM Kupas Konspirasi di Balik Polemik Freeport
Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah Sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk Itu Barang