Munculnya reaksi kaget ini berkaitan dengan mode psikologis fight or fight, yakni mode yang mengatur respons stres di dalam tubuh saat otak mendeteksi adanya suatu ancaman.
Selain itu, dalam mode fight or flight (melawan dan melarikan diri), otak akan memerintahkan pelepasan hormon kortisol dan adrenalin. Hormon kortisol dan adrenalin inilah yang akan meningkatkan detak jantung dan aliran darah, memperlambat proses pencernaan, serta melebarkan pupil mata.
Normalnya, reaksi kaget terjadi tiba-tiba dan cepat mereda. Detak jantung dan tekanan darah akan kembali normal sesaat Anda memahami hal yang menyebabkan Anda kaget.
Namun, pada kasus tertentu, misalnya pada orang yang memiliki lemah jantung dan sering kaget atau mengalami syok berat, reaksi yang terjadi bisa berlebihan bahkan dampak tersebut juga bisa mengakibatkan kematian.
Baca Juga: Antisipasi Pengungsi Rohingya Masuk, Ini yang Dilakukan Kantor Imigrasi Kelas I Kota Pangkalpinang
Mode fight or flight bisa membuat otot jantung berkontraksi dengan hebat secara terus-menerus. Hal ini akhirnya membuat jantung berdetak semakin cepat dan mengakibatkan kegagalan fungsi jantung.
Akibatnya, aliran darah yang menuju ke jantung dan seluruh tubuh bisa terhenti secara mendadak. Kemudian, timbulah gejala serangan jantung. Kondisi inilah yang menyebabkan mengapa kaget bisa menyebabkan dampak buruk seperti kematian.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: rubicnews.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung