Apa saja tipsnya?
Simak artikelnya berikut ini.
Faktor Risiko Perineum Robek
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko robekan perineum meliputi:
- Persalinan pertama.
- Berat bayi lebih dari 4 kilogram.
- Durasi persalinan yang panjang.
- Posisi bayi yang sulit saat lahir, seperti wajah menghadap jalan lahir atau bahu tersangkut di belakang tulang kemaluan (distosia bahu).
- Penggunaan alat vakum atau penjepit dalam proses persalinan.
- Telah mengalami robekan perineum yang parah
- Pernah menjalani prosedur episiotomi atau pengguntingan
Perlu diketahui, tidak semua perineum yang mengalami robekan saat melahirkan perlu dijahit.
Penjahitan hanya diperlukan jika robekan perineum mencapai kedalaman dan luas yang melibatkan jaringan otot, dinding vagina, saluran kemih, atau anus.
Sedangkan, jika robekannya ringan dan tidak melibatkan bagian-bagian tersebut, penjahitan biasanya tidak diperlukan.
Sehingga, dalam beberapa kasus, tindakan episiotomi atau pengguntingan perineum diperlukan hanya untuk mempermudah kelahiran bayi dan mencegah robekan pada perineum yang berat dan meluas.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suratdokter.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung