Kelebihan berat badan (BMI 25-29,9) meningkatkan risiko diabetes tipe 2 tiga kali lipat.
Baca Juga: Puluhan Ribu Jiwa Terdampak Banjir di Murung Raya
Menjadi obesitas (BMI 30-39,9) meningkatkan risiko tujuh kali lipat.
Obesitas sangat terkait dengan konsumsi makanan olahan dan ultra-olahan, yang sering kali tinggi lemak, gula, dan garam.
"Mengonsumsi karbohidrat olahan selama bertahun-tahun dapat menyebabkan resistensi insulin, yang berarti sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap efek insulin," tuturnya.
Baca Juga: Sering Jadi Ajang Bali, Komplek Pemda Murung Raya Jadi Target Patroli Polisi
Menurut dokter Lee, insulin diperlukan untuk menurunkan kadar glukosa darah setelah makan, dan untuk memungkinkan glukosa keluar dari aliran darah di dalam sel untuk memberi energi.
Ketika resistensi insulin terjadi, kadar glukosa darah tetap terlalu tinggi, dan sel-sel relatif kekurangan glukosa.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com
Artikel Terkait
HINDARI OBESITAS ! Pahami Penyebab dan Ragam Penyakit yang Dapat Mengganggu Aktivitas
Mulai Umur Berapa Pengukuran Tensimeter Perlu Dilakukan untuk Mendeteksi Hipertensi?
Langkah-langkah Membedah Kesehatan Tulang: Panduan untuk Mengenali Tulang yang Sehat
Panduan Lengkap Melahirkan dengan BPJS Kesehatan: Syarat, Prosedur, dan Biaya yang Ditanggung