Dian yang sempat menolak tes DNA, sempat pingsan dalam mediasi tertutup tersebut.
Sehingga mediasi ditunda sampai kondisi tenang agar mediasi bisa dilanjutkan.
Bahkan, kata Rusdy, para polisi yang hadir di ruang mediasi tersebut juga terharu.
"Manusiawi lah saya kira, siapa yang tidak sedih ketika mendengar hasil tes DNA. Bahkan saya kira, semua yang hadir di ruangan itu menangis, bahkan Kapolres juga menangis, dari Deputi Kementerian semua juga ikut merasakan apa yang dirasakan para korban," ucap Rusdy.
Setelah polisi menggelar jumpa pers untuk mengumumkan hasil tes DNA kedua bayi tersebut, Siti dan Dian berpelukan erat dan disambut tepuk tangan semua hadirin.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro pun ikut tersenyum lebar menyaksikan momen mengharukan sekaligus membahagiakan tersebut.
Sebelumnya, kasus bayi tertukar di Bogor ini berawal dari kecurigaan pasangan suami istri Muhammad Tabrani (52) dan Siti Mauliah (37).
Siti merasa jika bayi laki-laki yang selama ini bersamanya bukan darah dagingnya.
Kejadian tersebut terjadi saat Siti Mauliah melahirkan anak laki-laki di Rumah Sakit Sentosa yang berada di Jalan Raya Kemang, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pada 18 Juli 2022.
Setelah setahun Siti melahirkan bayinya, ia merasa bayi yang ia rawat tertukar dengan bayi orang lain.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
Mau ke Bandara, Wanita dari Depok Diperkosa Sopir Taksi Online di Bahu Tol
Saat Dua Raja Keraton Surakarta Salat Jumat Bareng di Masjid Agung tapi tak Saling Sapa
Pria Bandung Bobol Situs Kripto asal Inggris hingga Raup Rp6,6 Miliar, Begini Modusnya
Kakaknya Dituding Autis, Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Buat Sayembara 10.000 Dolar Buat Cari Pelaku