"Jadi tinggal diambil lapisan (rumput) teratasnya, diganti yang baru dengan lapisan yang memang standar FIFA, kalau memang ada spesifikasinya," tambahnya.
Sementara itu, Anton berpendapat, jika rencana perbaikan JIS bertujuan mengatasi persoalan standar keamanan dan keselamatan, maka harus betul-betul serius untuk diselesaikan oleh pemangku kepentingan.
"Tapi jika yang menjadi persoalan adalah standar keamanan dan keselamatannya, ini yang berkali-kali saya soroti karena jangan lupa Indonesia ini baru disorot FIFA dalam kasus tragedi Kanjuruhan 135 nyawa," ungkapnya.
Ia melanjutkan, JIS harus memenuhi standar keamanan dan keselamatan bagi para penonton dalam stadion. Ia meyakini hal ini adalah masalah yang krusial.
Satu hal yang menjadi sorotan Anton adalah soal perimeter penonton yang membatasi antara gerbang atau gate dengan wilayah luar stadion.
"Itu yang dimaksud adalah gate masuk untuk penonton. Kalau tidak ada perimeternya, tidak ada pagar pembatasnya antara wilayah luar dan wilayah gate itu akan terjadi kemungkinan penonton tidak bertiket bisa mengakses masuk ke gate," pungkasnya.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Mulai 1 Februari 2025, Elpiji 3 kg Tak Lagi Dijual di Pengecer
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Prihatin Soal Konflik PKB vs PBNU, Komunitas Ulama dan Nahdliyin Keluarkan 9 Rekomendasi
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!