Menteri Bahlil Marah-marah ke Dirut PLN: Kurang Ajar Kalian!

- Kamis, 03 Juli 2025 | 11:50 WIB
Menteri Bahlil Marah-marah ke Dirut PLN: Kurang Ajar Kalian!


NARASIBARU.COM -
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meluapkan amarahnya dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (2/7/2025) siang. 

Bahlil marah bukan karena anggaran jumbo atau proyek mangkrak, melainkan karena ketiadaan data akurat mengenai program swasembada energi desa.

Dalam forum resmi itu, Bahlil yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, mendadak meninggikan nada bicara kepada jajaran Kementerian ESDM dan PLN yang turut hadir. 

Ia mengaku kesal karena hingga saat ini tidak mendapatkan angka pasti soal jumlah desa yang menjadi target pengembangan energi mandiri di seluruh Indonesia.

"Ini enggak tahu dirjen saya yang enggak benar atau Dirut PLN-nya yang enggak benar," katanya dengan nada tinggi.

Bahlil menegaskan bahwa program swasembada energi merupakan salah satu bagian penting dari visi Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan agar desa-desa di seluruh Tanah Air mampu menghasilkan dan mengelola energi secara mandiri.

Ia menilai, keberhasilan implementasi program ini sangat ditentukan oleh ketersediaan data yang akurat serta sinergi antar lembaga terkait.

"Saya sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa energi ini juga harus diletakkan di desa-desa," katanya.

Namun, perbedaan data antara Kementerian ESDM dan PLN membuat suasana rapat menjadi panas. Bahlil menyebut ada sekitar 5.600 desa yang menjadi target program, sementara pihak PLN menyampaikan jumlah desa yang harus disentuh mencapai 10.000.

Kebingungan tersebut membuat Bahlil kehilangan kesabaran, “Ini 10 ribu? Tambang? 10 ribu? Kok bisa jauh sekali perbedaannya,” ujarnya heran.

Tak hanya meluapkan kekecewaannya di hadapan anggota dewan, Bahlil juga langsung meminta Dirjen terkait serta Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, untuk menemuinya segera usai rapat berlangsung.

“Kalian habis ini ketemu sama saya. Kurang ajar kalian ini. Masih mau jadi dirjen kau?” kata Bahlil dengan suara lantang yang membuat seisi ruangan hening seketika.

Ia menilai, koordinasi yang buruk dan tidak adanya data ter-update menjadi penghambat utama dalam melaksanakan program swasembada energi secara efektif.

Bahlil juga menyentil jajaran direksi PLN yang baru, yang menurutnya belum memahami substansi program dengan baik, meski posisi Direktur Utama tetap tidak berubah.

"Direksi PLN kelihatannya baru juga jadi, materinya baru, padahal dirut-nya cuma satu, enggak berubah-ubah," tukasnya.

Suasana rapat pun berlangsung tegang. Sejumlah anggota dewan tampak mencermati ketegangan internal di tubuh Kementerian ESDM dan PLN.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak PLN maupun pejabat ESDM lainnya terkait teguran terbuka dari Bahlil.

Namun insiden tersebut menegaskan pentingnya ketersediaan data yang valid dalam program nasional yang ambisius seperti swasembada energi di desa.

Sumber: monitor

Komentar