NARASIBARU.COM, BEIJING - China bersikeras mempertahankan statusnya sebagai negara berkembang yang telah diakui oleh dunia dan menolak keinginan Amerika Serikat yang hendak melabelinya sebagai negara maju.
"Status China sebagai negara berkembang memiliki dasar yang kokoh yang diakui oleh WTO dan perjanjian-perjanjian internasional lainnya. Status ini tidak boleh lepas dari China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Jumat.
Menurut dia, status China sebagai negara berkembang juga didukung oleh fakta-fakta konkret seperti Produk Domestik Bruto tahun 2022 sebesar 12.741 dolar AS atau seperlima dari negara ekonomi maju dan seperenam dari AS.
Produk Nasional Bruto China menempati peringkat ke-68 dan Indeks Pembangunan Manusia berada di urutan ke-79 dunia pada 2021, sama dengan negara-negara besar berkembang lainnya.
Namun demikian, sepanjang 2013-2021, China telah menyumbang rata-rata 38,6 persen pertumbuhan ekonomi dunia atau lebih besar dibandingkan kontribusi negara-negara maju yang tergabung dalam G7.
Artikel Terkait
Tanggapi Foto Kemayu Bareng Om Agus, Sahroni Sebut Itu Hiburan, Bukan Jadi Caddy!
Kabar Terbaru Mbah Tarman, Sudah Diperiksa Polisi, Kini Ngaku Cek Rp 3 Miliar yang Jadi Mas Kawinnya Hilang
Menkeu Purbaya Susun RUU Redenominasi Rupiah, Ubah Rp1.000 Jadi Rp1!
Jimly Sebut Komisi Percepatan Reformasi Polri Berpeluang Ubah UU