NARASIBARU.COM - Sebuah objek luar angkasa misterius yang baru ditemukan NASA diduga bukan sekadar komet biasa. Ilmuwan Harvard University menduga objek bernama 31/ATLAS itu sebagai wahana alien dari luar tata surya yang sedang mengamati planet-planet, termasuk bumi.
Objek ini pertama kali terdeteksi pada 1 Juli 2025 oleh teleskop ATLAS di Chile. Ukurannya diperkirakan setara Pulau Manhattan dan melaju dengan kecepatan sangat tinggi yaitu sekitar 228 ribu kilometer per jam. Meski awalnya diklasifikasikan sebagai komet, sekelompok peneliti dari Harvard University mengajukan hipotesis lain.
Dalam makalah ilmiah yang dirilis pada 17 Juli, astrofisikawan Harvard Dr Avi Loeb bersama Adam Drowl dan Adam Hibberd, menyebutkan bahwa objek ini kemungkinan merupakan artefak teknologi yang dikendalikan oleh makhluk cerdas dari luar tata surya. Mereka bahkan menduga, tujuan kedatangan objek tersebut bisa saja tak baik.
"Hipotesis yang kami ajukan adalah bahwa 31/ATLAS adalah artefak teknologi, dan bahkan memiliki kecerdasan aktif. Jika ini benar, maka dua kemungkinan pun muncul: pertama, niatnya sepenuhnya damai, dan kedua, niatnya justru berbahaya," kata Loeb dan rekan-rekannya seperti dikutip dari New York Post, Rabu (30/7/2025).
la memaparkan sejumlah kejanggalan yang memperkuat dugaan bahwa 31/ATLAS bukanlah objek alam biasa. Salah satunya adalah adanya percepatan non-gravitasi yang signifikan namun tanpa adanya tanda-tanda pelepasan gas atau debu, ciri khas komet saat mendekati matahari.
Selain itu, jalur lintasan objek ini dinilai tidak wajar. Menurut dr Loeb, 31/ATLAS mendekati Venus, Mars, dan Jupiter dalam lintasan presisi tinggi. "Objek itu mendekati beberapa planet besar dengan probabilitas kurang dari 0,005 persen," tulis peneliti dalam makalahnya.
Orbit objek ini juga memiliki kemiringan retrograde yang rendah, yang membuatnya bisa mendekati planet-planet di tata surya dengan mudah. Namun orbit ini menjadikannya sangat sulit untuk dikejar atau didekati oleh wahana antariksa manusia sehingga tim peneliti menduga lintasan tersebut dipilih secara sengaja.
Loeb menyatakan karakter orbit 31/ATLAS memungkinkan objek tersebut untuk melakukan pengamatan terhadap planet-planet besar dan mengumpulkan data secara sistematis. "Hal ini memungkinkan pengumpulan pengukuran astrometri untuk menentukan orbit dan massa planet-planet di Tata Surya, sebagai persiapan strategi pendekatan yang optimal," kata Loeb.
Hipotesisnya semakin menguat karena pada 29 Oktober 2025, 31/ATLAS akan berada di titik terdekatnya dengan matahari. Pada saat yang sama, posisinya akan sepenuhnya tersembunyi dari pandangan Bumi karena berada tepat di balik matahari.
Dalam makalahnya, para ilmuwan juga menyinggung hipotesis "Dark Forest" yaitu gagasan bahwa makhluk cerdas di alam semesta cenderung menyembunyikan keberadaannya atau bahkan bersikap agresif terhadap peradaban lain demi menjaga kelangsungan hidup mereka sendiri. Hipotesis ini merupakan respons terhadap Fermi Paradox, pertanyaan mengapa manusia belum juga menemukan jejak kehidupan cerdas di luar bumi. Meski belum ada bukti pasti yang mendukung bahwa 31/ATLAS adalah wahana alien, Dr Loeb dan timnya menekankan pentingnya keterbukaan untuk berbagai kemungkinan.
Sumber: republika
Artikel Terkait
Peserta yang Gagal Seleksi CASN 2024 Bisa Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu, Ini Syarat dan Mekanismenya
Inggris dan AS Impor Ustad dari Indonesia untuk Ajarkan Islam Nusantara
Dokter Tifa: Jokowi Sakit Berat, Tidak Bisa Disembuhkan di Indonesia!
Indonesia Resmi Borong 48 Jet Tempur Siluman KAAN dari Turki, Disebut Bisa Saingi F-35