Keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, kembali dikejutkan oleh kejadian misterius di tengah duka mendalam.
Pada sebuah pengajian malam hari untuk mendoakan almarhum di Banguntapan, Bantul, muncul seorang pria tak dikenal yang membawa sebuah amplop coklat.
Pria misterius itu menyerahkan amplop berisi benda-benda aneh kepada asisten rumah tangga di rumah mertua Arya Daru lalu pergi begitu saja tanpa menjelaskan identitasnya.
Isi amplop tersebut bukan uang ataupun dokumen penting, melainkan potongan gabus putih berbentuk bintang dan hati, serta bunga kamboja yang menimbulkan rasa tanda tanya besar bagi keluarga.
Penasihat hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, menegaskan dalam konferensi pers bahwa simbol-simbol tersebut sama sekali tidak diketahui makna dan tujuannya.
"Amplop itu dari orang misterius, pria, istrinya (almarhum Daru) pun tidak tahu, keluarganya pun tidak tahu orang itu siapa. Hanya mengantarkan amplop itu dan memberikan, dan pergi," kata Nicholay.
Ia menyebut benda misterius itu sudah diserahkan kepada pihak yang berwenang untuk diteliti lebih lanjut karena keluarga menduga ada kaitannya dengan kematian Arya Daru.
Pihak keluarga berharap simbol bintang, hati, dan bunga kamboja dari gabus putih dalam amplop coklat tersebut ditafsirkan secara mendalam oleh aparat kepolisian.
"Kami minta diperdalam, apa makna dari simbol-simbol itu, pesan apa yang terkandung dalam simbol-simbol itu," tegas Nicholay dalam pernyataannya.
Dalam kesempatan itu, ayah kandung Arya Daru, Subaryono, untuk pertama kalinya tampil ke hadapan media setelah sekian lama memilih diam.
Ia mengaku keluarga belum bisa berbicara sebelumnya karena kondisi psikologis masih terpukul dan sang istri yang baru menjalani operasi kanker usus belum sehat benar.
Subaryono menekankan keluarga tidak bisa menerima hasil penyelidikan kepolisian yang menyatakan kematian anaknya tanpa adanya unsur pidana.
Oleh karena itu, melalui kuasa hukum, keluarga meminta agar kasus kematian Arya Daru ditarik ke Mabes Polri agar penyelidikan lebih transparan dan menyeluruh.
Sebagai informasi, Arya Daru ditemukan tak bernyawa pada Selasa (8/7) di sebuah kos kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Jenazah diplomat muda itu membuat geger karena wajahnya terikat isolasi kuning, sehingga memunculkan spekulasi adanya kejanggalan.
Namun, polisi kemudian memastikan hasil penyelidikan awal tidak menemukan adanya peristiwa pidana.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa semua bukti menunjukkan korban tidak melibatkan pihak lain.
"Bahwa penyelidikan yang kami lakukan, kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," ujar Wira.
Kesimpulan tersebut didasarkan pada olah tempat kejadian perkara, hasil sidik jari, dan analisis laboratorium forensik.
Wira menambahkan pintu kamar kos hanya memiliki satu akses dengan tiga lapis kunci yang masih utuh serta tidak ada plafon yang rusak.
Selain itu, hasil pemeriksaan Puslabfor menunjukkan sidik jari dan DNA yang menempel di lakban wajah korban adalah milik Arya Daru sendiri.
Temuan ini menegaskan menurut pihak kepolisian bahwa tidak ada keterlibatan orang lain dalam kasus tersebut.
Meski demikian, keluarga tetap meragukan hasil itu karena adanya sejumlah hal aneh seperti amplop coklat misterius yang datang ke rumah mertua almarhum.
Perbedaan pandangan antara keluarga Arya Daru dan pihak kepolisian membuat kasus ini terus menyedot perhatian publik.
Bagi keluarga, simbol-simbol aneh dalam amplop itu menjadi petunjuk penting yang tidak boleh diabaikan dalam mengungkap fakta sebenarnya.
Kematian Arya Daru hingga kini masih menyimpan banyak misteri yang menuntut jawaban jelas dari pihak berwenang.***
Sumber: pojokbaca
Foto: Arya Daru Pangayunan (CNN)
Artikel Terkait
Viral Surat Berkop Berisi Undangan Rapat Persiapan Pernikahan Anak Kepala BNPB, Kok Bisa?
Jejak Pelarian Bripda Alvian Berakhir di NTB, Detik-detik Penangkapan Polisi Pembunuh Putri Apriyani
Ova Emilia Rektor UGM Tergugat Rp 29 M Kasus Bank BPR Tripilar Arthajaya, Netizen: Tersandera Kasus Ternyata
OH TERNYATA! Bongkar Penyebab Jokowi Murka, OTT Noel Diduga Karena Tak Setuju Abraham Samad Dikriminalisasi