Proyek penulisan ulang sejarah ala Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon ikut menjadi bagian dari serentetan tuntutan massa pendemo yang menggeruduk Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025). Demonstrasi massa yang gabungan dari kalangan mahasiswa hingga pelajar itu berakhir bentrok dengan aparat kepolisian hingga malam hari.
Setidaknya ada sembilan tuntutan dari massa pendemo di DPR. Selain menyerukan pembubaran DPR, penulisan ulang sejarah yang gaungkan oleh Menbud Fadli Zon juga menjadi sorotan pendemo. Proyek penulisan ulang sejarah bahkan didesak untuk dibatalkan.
9 Tuntutan Demo 25 Agustus
Berikut sederet tuntutan demo bertajuk "Indonesia Gelap, Revolusi Dimulai" berdasar siaran pers Aliansi Rakyat Bergera yang dibagikan akun Instagram @gejayamemanggil:
1 Turunkan Prabowo-Gibran
2.Bubarkan Kabinet Merah-Putih
3.Bubarkan DPR RI
4.Hentikan proyek penulisan ulang sejarah Indonesia
5.Tangkap dan adili Fadli Zon atas penyangkalan terhadap tragedi pemerkosaan massal 1998
6.Tolak Rancangan Kitab Hukum Undang-Undang Anti-Pemerasan (RKHUAP)
7.Transparansi gaji anggota DPR
8.Batalkan kebijakan tunjangan rumah anggota DPR
9.Gagalkan rencana kenaikan gaji anggota DPR
Ricuh
Diketahui, aksi unjuk rasa 25 Agustus di Depan DPR RI berujung ricuh. Massa pendemo yang menggelar aksi unjuk rasa sejak siang akhirnya terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Bahkan ruas jalan Tol Dalam Kota pun sempat ditutup imbas demo ricuh tersebut.
Gas air mata hingga meriam air dari water cannon ditembakan aparat kepolisian untuk membubarkan massa. Bentrokan pun sempat pecah saat polisi memukul massa pendemo hingga ke kawasan Slipi, Jakarta Barat.
Menurut rekaman video yang diterima Suara.com, sebuah pos polisi yang berada di wilayah tersebut menjadi sasaran amuk massa yang sudah tidak terkendali.
Pos Pol jadi Sasaran Massa
Tidak berhenti di situ, massa yang sudah bertindak beringas juga membakar tenda yang terpasang di pos polisi tersebut. Kobaran api terlihat menyala di tengah kerumunan, menandai eskalasi kericuhan yang semakin parah.
Petugas keamanan di lokasi sempat berusaha menenangkan massa dan mengimbau agar tidak melakukan perusakan. Namun, upaya tersebut sia-sia dan sama sekali tidak dihiraukan.
Amarah massa justru semakin tersulut, diperparah dengan tembakan gas air mata yang dilepaskan aparat untuk membubarkan kerumunan.
Dalam puncaknya, massa bahkan nekat menyerang mobil water cannon yang dikerahkan untuk memadamkan situasi, menunjukkan perlawanan terbuka terhadap aparat.
Sumber: suara
Foto: Personel polisi menghalau pengunjuk rasa di Jalan Letjend S Parman, depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa]
Artikel Terkait
Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha: Tolak Punya Anak sampai Video Syur
Pasar Atas Payakumbuh Terbakar, Pedagang Panik Selamatkan Barang-Barang
Viral Nafa Urbach Berikan Seluruh Gaji dan Tunjangan DPR Miliknya untuk Guru di Jawa Tengah
8.400 Jemaah Gagal Berangkat gegara Korupsi Kuota Haji, KPK: Sudah Antre Lebih dari 14 Tahun